Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Saham Siap-Siap Manfaatkan Window Dressing

Kinerja reksa dana saham pada periode 21 Oktober–28 Oktober 2022 terpantau naik 0,99 persen, menyambut window dressing.
Kinerja reksa dana saham pada periode 21 Oktober–28 Oktober 2022 terpantau naik 0,99 persen, menyambut window dressing. Bisnis/Himawan L Nugraha
Kinerja reksa dana saham pada periode 21 Oktober–28 Oktober 2022 terpantau naik 0,99 persen, menyambut window dressing. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja reksa dana saham diprediksi akan bergerak sideways selama beberapa pekan ke depan. Investor dapat memanfaatkan momentum window dressing yang akan terjadi pada akhir tahun.

Berdasarkan laporan Infovesta Utama pada Senin (31/10/2022), kinerja reksa dana saham pada periode 21 Oktober – 28 Oktober 2022 terpantau naik 0,99 persen. Adapun, secara year to date (ytd) reksa dana saham mencatatkan return positif sebesar 2,12 persen.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau naik 0,55 persen selama sepekan lalu dan berada di level 7.056.

Infovesta menjelaskan kinerja reksa dana saham sepekan belakangan dipegaruhi oleh pelaku pasar yang melakukan aksi profit taking sehingga memicu pergerakan sideways IHSG pada akhir pekan lalu.

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh indeks Amerika Serikat dan indeks Asia. Dari sentimen global, AS merilis data pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022  dan mencatatkan pertumbuhan 2,6 persen. Rilis data tersebut berada di atas ekspektasi pasar setelah dua kuartal berturut-turut terkoreksi.

Di sisi lain, investor sedang menanti pertemuan FOMC The Fed yang diprediksi akan mengambil langkah dovish pada kebijakan moneternya di akhir tahun ini,” demikian kutipan laporan tersebut.

Sementara itu, dari China data ekonomi mengalami peningkatan sebesar 3,9 persen yoy pada kuartal III/2022 dan melampau ekspektasi pasar. Sektor ritel China terpantau mengalami perlambatan cukup signifikan.

Tercatat, data penjualan ritel pada September hanya naik 2,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persenPerlambatan tersebut utamanya dipicu oleh pembatasan mobilitas di China, pasca terkonfirmasinya kasus baru virus corona.

Melihat situasi kondisi pasar saat ini, kami melihat kinerja reksa dana saham bergerak sideways dan akan ada potensi window dressing pada akhir tahun ini. Tentunya hal itu menjadi katalis positif untuk pasar saham,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper