Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisaris dan Direksi GEMS Undur Diri, Emiten Jagoan Lo Kheng Hong ABMM Siap Masuk

Sejumlah komisaris dan direksi PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) undur diri dan menyiratkan masuknya PT ABM Investama Tbk. (ABMM) ke jajaran manajemen.
Lokasi tambang PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Sejumlah komisaris dan direksi GEMS undur diri dan menyiratkan masuknya PT ABM Investama Tbk. (ABMM) ke jajaran manajemen.
Lokasi tambang PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Sejumlah komisaris dan direksi GEMS undur diri dan menyiratkan masuknya PT ABM Investama Tbk. (ABMM) ke jajaran manajemen.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang Grup Sinar Mas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) akan melakukan perombakan komisaris dan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hal itu terjadi seiring dengan masuknya emiten jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) sebagai pemegang 30 persen saham GEMS.

Pada Kamis (15/9/2022), ABMM resmi mencaplok 30 persen saham GEMS senilai US$420 juta atau setara Rp6,24 triliun. Tak lama berselang, manajemen GEMS mengumumkan perseroan telah menerima masing-masing surat pengunduran diri Avinash Ramakant Shah selaku Wakil Presiden Komisaris, Madhu Ramachandra Rao selaku Komisaris Independen, dan Venkataramani Ranganathan selaku Wakil Presiden Direktur.

"Para pihak di atas juga menyampaikan surat pengunduran diri atas jabatannya di anak perusahaan perseroan," papar manajemen GEMS secara tertulis, Jumat (16/9/2022).

GEMS akan segera menyelenggarakan RUPS untuk mengganti posisi yang ditinggalkan tersebut di perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Terkini, Kumar Krishnan dan Leonard F. Sundarto selaku Direktur GEMS juga melakukan pengunduran diri pada 28 Oktober 2022. Oleh karena itu, GEMS akan melaksanakan RUPS, sesuai keterbukaan informasi sebelumnya pada 16 September 2022.

GEMS rencananya akan melaksanakan RUPSLB pada Selasa, 22 November 2022. Mata acaa adalah perubahan susunan pengurus Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan.

"Mata acara Rapat tunggal ini diadakan sehubungan dengan pengunduran diri sebagian anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan," tulis manajemen GEMS.

Direktur ABMM Adrian E. Sjamsul mengatakan, dengan rampungnya akuisisi, ABMM akan merombak manajemen GEMS lantaran perseroan berhak untuk beberapa posisi baik di direksi maupun komisaris di GEMS.

"Karena GEMS perusahaan publik, perubahan direksi akan dilakukan di RUPS selanjutnya," ujar Adrian kepada Bisnis, Senin (19/9/2022).

Di dalam afiliasi tersebut, Adrian mengatakan akan ada banyak hal yang bisa dikembangkan ABMM bersama dengan GEMS, seprrti pengembangan tambang dan pasar.

"Misalnya ada tambang yang belum dikerjakan akan dikembangkan, dan banyak lagi. Ini perfect collaboration. Yang terpenting agar operasional di GEMS bisa lancar," katanya.

Adapun, penyelesaian transaksi ABMM dan GEMS terekam pada aksi crossing saham GEMS oleh investor asing di pasar negosiasi senilai Rp6,24 triliun pada perdagangan Kamis (15/9/2022). Crossing saham dilakukan pada harga Rp3.536 per saham.

Total saham yang ditransaksikan mencapai 17,65 juta lot. PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai broker beli dan jual transaksi negosiasi tersebut.

Corporate Secretary GEMS Sudin Sudirman menyambut baik masuknya ABMM sebagai pemegang saham baru perseroan.

“Tentu akan ada kolaborasi atau sinergi lebih lanjut dengan ABMM, karena selama ini sudah ada kerja sama yang baik antara kami dan PT Cipta Kridatama, anak usaha ABMM,” kata Sudin kepada Bisnis, Kamis (15/9/2022).

Seperti diketahui, ABMM telah dipilih menjadi pemenang lelang yang diadakan oleh GMR Coal Resources Pte. Ltd. selaku penjual, untuk membeli 1.764.705.900 saham atau setara dengan 30 persen saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di GEMS.

Berdasarkan laporan keuangan GEMS sampai dengan sepanjang semester pertama 2022 GEMS membukukan laba bersih sebesar US$335,92 juta atau naik 134,13 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$143,47 juta.

Kenaikan laba bersih GEMS bersumber dari pertumbuhan pendapatan poada semester I/2022 sebesar US$ 1,33 miliar, atau naik 82 persen dari pendapatan semester I/2021 yang sebesar US$733,59 juta.

Selain produksi yang lancar harga batubara juga mendukung pertumbuhan kinerja GEMS di paruh pertama 2022.

GEMS melaporkan realisasi volume penjualan sebesar 18 juta ton batubara sepanjang paruh pertama tahun ini atau naik 9,09 persen dari realisasi penjualan di semester pertama 2021 sebesar 16,5 juta ton. 

ABMM Chart by TradingView

Laporan Keuangan

Sementara itu, Adrian mengungkap hasil kinerja GEMS akan mulai tercatat pada laporan keuangan ABMM pada September dan seterusnya.

"Banyak tambahannya, bukan kepada pendapatan saja. Nanti, net income akan bertambah sesuai dividen dan Ebitda juga akan bertambah. Itu akan memberikan impact yang besar ke depan" jelasnya.

Menanggapi banyak perusahaan yang melepas batu bara, Adrian menyebut ABMM justru ingin menangkap potensi kebutuhan batu bara dunia yang masih tinggi  di tengah cekaknya ketersediaan.

"Dunia masih membutuhkan batu bara. Kebutuhan itu masih ada tapi batu bara cenderung habis, sementara cadangan GEMS 1 miliar ton. Masih banyak potensi untuk memenuhi kebutuhan dunia," jelasnya. Adapun, batu bara GEMS dinilai memiliki spesifikasi yang diminati di seluruh dunia, yang akan membuat penjualan batu bara GEMS menjadu sangat mudah.

"Untuk membuka pasar selanjutnya, kita akan bantu juga, tapi yang ada sekarang saja sudah bagus," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper