Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Turun Akhir Pekan, Saham Unilever (UNVR) ARB

IHSG ditutup melemah pada akhir pekan setelah tembus 7.100 seiring dengan jatuhnya saham Unilever (UNVR) menyentuh batas ARB,
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 0,50 persen atau 35,72 poin ke level 7.056,04 pada perdagangan akhir pekan Jumat (28/10/2022), di tengah penurunan saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Sementara itu, saham BBRI, BBCA, dan BUMI menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 184 saham menguat, 348 saham melemah, dan 160 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.016,7-7.100,8. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.399,59 triliun.

Saham BBRI menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan menurut nilai transaksi pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi Rp869,4 miliar. Saham BBRI ditutup naik 0,65 persen ke level 4.630.

Saham BBCA menjadi saham kedua yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp583 miliar. Saham BBCA tercatat naik 0,57 persen ke level 8.750.

Saham selanjutnya yang aktif diperdagangkan hari ini adalah BUMI dengan nilai transaksi yang mencapai Rp554,6 miliar. Saham BUMI ditutup melemah 3,70 persen ke level 182.

Saham UNVR mentok batas auto reject bawah (ARB), turun 6,92 persen menjadi Rp4.980. Padahal, pendapatan dan laba bersih UNVR naik sekitar 5 persen per September 2022.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG berpeluang ditutup terkoreksi pada perdagangan hari ini. Secara teknikal,candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross serta MACD pada trend akumulasi mengindikasikan potensi penguatan.

Pergerakan masih akan didorong musim rilis kinerja emiten kuartal III/2022. Sementara investor juga akan mencermati rilis beberapa data ekonomi dari Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper