Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja emiten jasa tambang batu bara PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) makin turun sepanjang sembilan bulan pertama 2022, dengan perolehan pendapatan hanya US$103,89 juta dan laba bersih US$9,89 juta.
Berdasarkan laporan keuangan emiten yang 14,18 persen sahamnya dimiliki oleh konglomerat Low Tuck Kwong ini, pendapatan MYOH turun 13,5 persen periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$120,15 juta.
Pendapatan paling besar disumbang oleh jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara, yang salah satunya bekerja sama dengan PT Kideco Jaya Agung, senilai US$67,53 juta. Sisanya, dari jasa pengangkutan batu bara sebesar US$35,00 juta, dan dari jasa pengeboran, eksplorasi, dan lainnya senilai US$1,35 juta.
Dari sisi biaya pokok pendapatan mengecil menjadi US$84,85 juta pada tiga kuartal 2022, dari sebelumnya US$88,06 juta, sehingga menghasilkan laba kotor senilai US$19,03 juta, dari tahun sebelumnya US$32,09 juta.
MYOH masih memiliki sejumlah utang dengan pihak ketiga sebesar US$11,97 juta.
Adapun, pada periode berjalan, emiten bersandi MYOH ini masih mencatatkan rugi komprehensif senilai US$847,179, atau naik dari tahun sebelumnya sebesar US$710.784.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun hingga September 2022 senilai US$9,89 juta, turun hingga 53,4 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai US$21,23 juta.
Dari sisi total aset, Perseroan memiliki aset senilai US$166,09 juta hingga September 2022, dibandingkan dengan US$163,96 juta sampai Desember 2021. Adapun, total ekuitasnya mencapai US$21,45 juta, dan total liabilitasnya US$144,64 juta.