Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Unilever (UNVR) Anjlok Mentok ARB, Cek Rekomendasinya

Saham Unilever Indonesia (UNVR) mendapat rekomendasi hold dari Samuel Sekuritas Indonesia dengan target harga di Rp5.200.
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene. Saham Unilever Indonesia (UNVR) mendapat rekomendasi hold dari Samuel Sekuritas Indonesia dengan target harga di Rp5.200. /Unilever.co.id
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene. Saham Unilever Indonesia (UNVR) mendapat rekomendasi hold dari Samuel Sekuritas Indonesia dengan target harga di Rp5.200. /Unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terjerembab hingga kena Auto Reject Bawah (ARB) imbas penurunan kinerja pada kuartal III/2022. Analis memberi rekomendasi hold untuk sahamnya.

Pada akhir perdagangan Jumat (28/10/2022), harga saham UNVR turun 6,92 persen ke Rp4.980. Saham UNVR mentok batas terbawah atau ARB.

Pada kuartal III/2022, kinerja UNVR di bawah ekspektasi analis. Pendapatan UNVR turun 5,2 persen pada kuartal III/2022 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, walaupun perseroan telah menurunkan harga jual rata-rata (ASP) di periode tersebut guna menjaga market share.

Gross Profit Margin (GPM) UNVR juga melemah, turun 208 basis poin dari kuartal sebelumnya menjadi 45,7 persen akibat kenaikan harga sejumlah bahan baku, walaupun harga CPO telah turun 45,9 persen dari nilai tertingginya pada April 2022), salah satunya harga petrokimia.

Secara akumulatif sepanjang sembilan bulan 2022, UNVR membukukan pendapatan sebesar Rp31,5 triliun naik 5 persen yoy, dengan laba bersih sebesar Rp4,6 triliun, naik 5,3 persen yoy, di bawah ekspektasi Samuel Sekuritas, atau sekitar 71,5 persen dari proyeksi setahun penuh 2022 dari SSI.

Mengingat kinerja kuartal III/2022 yang kurang baik, Samuel Sekuritas Indonesia merevisi proyeksi UNVR dengan GPM 2022 yang diturunkan menjadi 46,9 persen dari sebelumnya 50,8 persen, yang menyebabkan proyeksi laba kotor turun 7,6 perssn dari proyeksi analis sebelumnya menjadi Rp19,8 triliun.

Proyeksi laba operasional dan laba bersih juga direvisi turun masing-masing 7,7 persen dan 7,7 persen dari proyeksi sebelumnya.

"Dengan perubahan proyeksi tersebut, kami perkirakan UNVR akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang kurang signifikan, sekitar 3,4 persen yoy menjadi Rp6 triliun, atau 19,5 persen lebih rendah dari laba bersih pre-pandemi," jelas Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia dalam riset, Jumat (28/10/2022).

Dengan sejumlah faktor di atas, Samuel Sekuritas Indonesia mengubah rekomendasi dari BUY menjadi HOLD dengan target harga 5.200, merepresentasikan 30.0 kali PE 2023. Adapun, risiko yang membayangi di antaranya kenaikan bahan baku, pelemahan daya beli masyarakat.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper