Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartalan Sido Muncul Pulih, Tapi Tahunan Masuk Angin

Emiten produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) melaporkan perbaikan kinerja pada kuartal III/2022, tapi tidak secara yoy.
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) melaporkan perbaikan kinerja pada kuartal III/2022 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Meski demikian, performa sepanjang tahun atau year-on-year (yoy) masih lebih rendah dibandingkan dengan 2021.

Penjualan Sido Muncul pada kuartal III/2022 mencapai Rp1,0 triliun. Angka tersebut meningkat 37 persen dibandingkan dengan penjualan pada kuartal II/2022 yang hanya sebesar Rp731,60 miliar.

Laba bersih Sido Muncul selama Juli—September 2022 juga tumbuh 83 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dari Rp150,52 miliar menjadi Rp274,88 miliar.

“Kami mencatatkan pemulihan kinerja pada kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal kedua seperti yang kami harapkan,” kata Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Leonard dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

Terlepas dari perbaikan performa secara kuartalan, penjualan SIDO sepanjang Januari—September 2022 tercatat masih lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir September 2022, SIDO membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,61 triliun atau turun 6 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan Rp2,77 triliun pada Januari—September 2021.

Laba bersih SIDO juga masih terkoreksi 17 persen yoy, dari Rp865,49 miliar menjadi Rp720,44 sepanjang 2022. Leonard mengatakan penurunan ini disebabkan oleh normalisasi permintaan produk kesehatan, mengingat permintaan pada tahun lalu cukup tinggi akibat sebaran varian Delta Covid-19.

Namun dengan melihat performa di kuartal ketiga tahun ini yang naik daripada kuartal kedua, Leonard mengatakan Sido Muncul optimistis permintaan produk kesehatan berbasis herbal akan melanjutkan pertumbuhan.

Dia menyebutkan kinerja SIDO masih mencerminkan pertumbuhan jangka panjang. Compound annual growth rate (CAGR) penjualan dan laba bersih selama 2019—2021 tercatat masih berada di level dua digit.

“CAGR untuk penjualan dan laba bersih selama periode ini masing-masing sebesar 14 persen dan 25 persen,” katanya.

Leonard menambahkan bahwa Sido Muncul mencatatkan keuangan yang solid dan sehat dengan kas bersih sebesar Rp858 miliar. Perseroan juga tidak memiliki pinjaman keuangan sehingga tidak memiliki paparan atas risiko kenaikan tingkat suku bunga ke depan.

Selain itu, total aset per 30 September berada di Rp3,88 triliun, naik 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,65 triliun. Adapun total aset Sido Muncul pada akhir 2021 berada di Rp4,06 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper