Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Konstruksi SMKM Panen Proyek Rp7 Triliun Akhir Tahun

SMKM kembali mengamankan dua proyek perumahan senilai Rp84 miliar dan subkontraktor tol senilai Rp6,2 triliun.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk dengan kode saham SMKM, sebagai Perusahaan Tercatat ke-9 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Rabu (9/3/2022)/Dok.BEI.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk dengan kode saham SMKM, sebagai Perusahaan Tercatat ke-9 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Rabu (9/3/2022)/Dok.BEI.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa konstruksi PT Sumber Mas Konstruksi Tbk. (SMKM) kembali ikut serta dalam tiga proyek pembangunan di daerah Sumatera Utara tahun ini.

SMKM garap dua proyek perumahan senilai Rp84 miliar dan menjadi subkontraktor pembangunan infrastruktur tol senilai Rp6,2 triliun sehingga perseroan mengantongi total proyek Rp7 triliun.

Tiga proyek itu adalah pembangunan tol Kuala Tanjung – Parapat, Sumatera Utara, proyek penyediaan rumah dan tempat tinggal baik untuk tipe rumah sederhana maupun non sederhana bersama SPSI PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, serta proyek pembangunan perumahan dan tempat tinggal atas pemesanan Kelompok nelayan Tradisional Cabang Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.

Pada pembangunan infrastruktur tol Kuala Tanjung – Parapat, Sumatera Utara milik PT Hutama Karya, SMKM menjadi subkontraktor dengan total nilai Rp6,2 triliun.

Selain itu, SMKM juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan konstruksi dalam kegiatan Pendukung Program Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Industri Kuala Tanjung.

“Sebagai keberlanjutan pengembangan pembangunan pelabuhan terpadu kuala tanjung yang akan segera dilaksanakan,” ungkap manajemen SMKM pada keterangan resmi, Rabu (26/10/2022).

SMKM juga memegang proyek penyediaan rumah dan tempat tinggal baik untuk tipe rumah sederhana maupun non sederhana bersama SPSI PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara. Proyek ini bernilai Rp49 miliar dengan rincian 200 unit rumah tipe sederhana dan 100 unit tipe non sederhana.

Selain itu, emiten dengan kode saham SMKM ini juga mengamankan proyek pembangunan perumahan dan tempat tinggal atas pemesanan Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Cabang Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara. Proyek ini senilai Rp35 triliun dengan jumlah unit 250 rumah tipe sederhana.

Di sisi pasar saham, perdagangan efek SMKM sedang disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 24 Oktober 2022 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut. Selama kurun waktu tiga bulan, SMKM mencatat kenaikan harga saham mencapai 280,78 persen.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper