Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lagi-lagi Dibuka Melemah, Simak Faktor Penekannya

Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (25/10/2022).
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (25/10/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.03 WIB, rupiah melemah 0,03 persen atau 4,5 poin ke level Rp15.590 per dolar AS. Sepanjang tahun berjalan, rupiah telah melemah 9,3 persen.

Adapun, indeks dolar AS pada pagi ini dibuka melemah 0,1 persen atau 0,126 poin ke level 111,793.

Sementara itu, mata uang Asia Pasifik lain juga turut melemah terhadap dolar AS, sebut saja yen Jepang melemah 0,12 persen ke level 147,28 per dolar AS. Selanjutnya, mata uang Thailand, Baht menguat 0,37 persen, mata uang Myanmar melemah 0,08 persen, mata uang Yuan China melemah 0,6 persen, dan Rupee India menguat tipis 0,08 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS naik lebih tinggi terhadap mata uang lainnya akibat sentimen intervensi oleh Bank of Japan dan sentimen dari Inggris yang diperkirakan akan memiliki Perdana Menteri baru, yakni Rishi Sunak.

"Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dipandang sebagai opsi paling bijaksana. Penunjukannya akan mengurangi ketidakpastian politik yang menggantung," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (24/10/2022).

Dari Amerika Serikat, Pejabat The Federal Reserve diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase pada pertemuan November mereka, sementara beberapa pembuat kebijakan telah mengisyaratkan keinginan untuk menahan laju kenaikan suku bunga.

Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar terus memantau perkembangan inflasi, setelah berbagai lembaga memproyeksi inflasi Indonesia tahun ini akan menyentuh angka 6-7 persen.

Adapun untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.560-Rp15.630.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper