Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AUM Manajer Investasi Alami Penurunan, Persaingan Makin Ketat?

Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) milik manajer investasi dalam industri reksa dana melanjutkan penurunan secara bulanan pada September.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) milik manajer investasi dalam industri reksa dana melanjutkan penurunan secara bulanan pada September 2022. Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksa dana pada September 2022 turun 2,04 persen menjadi Rp533,92 triliun, dibandingkan dengan Rp544,84 triliun pada Agustus 2022.

Tren penurunan dana kelolaan telah terlihat sejak awal tahun. Per akhir Juni 2022, total AUM berada di angka Rp548,48 triliun atau turun 1,74 persen secara bulanan. Namun, total dana kelolaan tersebut tetap lebih tinggi 1,85 persen dibandingkan dengan posisi Juni 2021 sebesar Rp538,47 triliun.

Kenaikan AUM secara tahunan ternyata tidak merata dirasakan oleh semua manajer investasi. Sebagai contoh, empat manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar membukukan penurunan AUM pada semester I/2022. Sebaliknya, beberapa manajer investasi justru mencatatkan kenaikan dua digit pada waktu yang sama.

Sebagai contoh, dana kelolaan Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) pada akhir semester I/2022 adalah sebesar Rp53,05 triliun, turun 6,41 persen dibandingkan dengan semester I/2021 di angka Rp56,68 triliun. Penurunan juga terlihat pada dana kelolaan Bahana TCW Asset Management yang pada semester I/2022 di angka Rp40,13 triliun atau turun 5,19 persen dibandingkan dengan posisi Juni 2021 Rp42,33 triliun.

Sementara itu, dana kelolaan Sucorinvest Asset Management melesat 99,05 persen pada Juni 2022 dibandingkan dengan Juni 2021, dari Rp17,88 triliun menjadi Rp35,58 triliun. Kenaikan juga diperlihatkan oleh dana kelolaan BNI Asset Management, yakni sebesar 49,19 persen dari Rp21,34 triliun pada akhir semester I/2021 menjadi Rp31,84 triliun.

Melihat perbedaan pertumbuhan AUM yang cukup signifikan antara satu manajer investasi dan lainnya, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Eri Kusnadi memandang ruang pertumbuhan industri reksa dana di Indonesia masih sangat besar sehingga kompetisi belumlah menjadi isu.

“Dengan berbagai perkembangan di dunia dan domestik serta industri, memang secara umum ada penurunan AUM di industri reksa dana Indonesia,” kata Eri, Sabtu (15/10/2022).

Dia menyebutkan Batavia Prosperindo Aset Manajemen tetap konsisten melakukan strategi yang sudah berjalan untuk menjaga performa. Salah satunya dengan memperluas jaringan distributor, melakukan edukasi kepada investor yang sudah, serta menjangkau investor pemula.

“Pemanfaatan digital media pun sudah kami lakukan sejak pandemi 2020 yang lalu,” katanya.

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan kompetisi antara manajer investasi, terutama untuk investor institusi, terbilang cukup ketat. Jumlah MI yang aktif mencapai 93 institusi, tetapi nasabah yang diperebutkan cenderung terbatas.

“Untuk investor perorangan, sifatnya lebih longgar karena pasar masih luas. Namun hal ini juga tergantung apakah MI memasarkan langsung atau via agen penjual,” kata dia.

Pemasaran melalui agen penjual disebut Rudiyanto memberikan kontrol yang terbatas bagi MI karena keputusan ditentukan oleh agen penjual dan pilihan nasabah. Namun, baru-baru ini Panin Asset Management melakukan peluncuran aplikasi untuk memudahkan pembukaan rekening secara daring. Perusahaan turut bekerja sama dengan agen penjual untuk operasional aplikasi yang dinamai I-Prosper tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper