Bisnis.com, JAKARTA – PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melesat sendirian sebagai Top Gainers Indeks LQ45 meninggalkan saham lainnya yang turun pada perdagangan sesi II Selasa (11/10/2022)
Perdagangan sesi II Bursa Efek Indonesia ditutup dengan indeks saham Blue chip di LQ45 melorot sebesar 0,83 persen yang membawanya parkir di posisi 988,42m menyusul IHSG yang juga berada di zona merah.
Saham milik emiten BRPT, MIKA, INTP, SMGR dan CPIN menjadi jawara dalam penutupan sesi II dengan rata-rata menguat berkisar 2 hingga 4 persen.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi jawara top gainers dengan melesat sendirian sebesar 4,43 persen yang membawanya pada posisi Rp825. Selanjutnya PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menyusul dengan mencatatkan kenaikan sebesar 2,30 prsen atau Rp2.870.
Saham top gainers lainnya yaitu emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INDY) yang mengalami pertumbuhan 2,75 persen dan memastikan posisi di Rp9.350.
Emiten semen lainnya juga memastikan posisi di top gainers yaitu PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dengan posisi Rp7.525 atau naik sebesar 2,38 persen. Terakhir, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan parkir di posisi Rp5.525 naik sebesar 1,84 persen.
Baca Juga
Data Bloomberg juga menunjukkan lima emiten yang menjadi top losers, yakni ARTO, GOTO, TBIG, KLBF, dan HRUM.
PT Bank Jago Tbk (ARTO) melemah di angka Rp6.070 dengan penurunan hingga 6,54 persen. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masih berada pada top losers dengan posisi Rp228 dengan perubahan 5,79 persen
Posisi ketiga yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., emiten dengan kode saham TBIG tersebut mengalami posisi yang sulit dengan turun sebesar 3,70 persen yang membawanya pada posisi Rp2.600. Terakhir ada PT Harum Energy Tbk. (HRUM). Emiten pertambangan itu mencatatkan penurunan 2,54 persen di posisi Rp1.730.
Saham-saham LQ45 yang mengalami kenaikan sebanyak 14 saham, 26 saham pengalami penurunan dan 5 lainnya stagnan.
IHSG juga mengalami pelemahan sebesar 0,79 persen dengan 190 saham menguat, 339 melemah dan 258 saham stagnan.