Bisnis.com, JAKARTA – PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menyatakan penjualan apartemen di Borneo Bay Residence menguat. Mega proyek tersebut berada di Balikpapan serta mendekati calon ibu kota negara (IKN) baru.
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mengklaim penjualan segmen apartemen menujukkan tren positif meski sempat dilanda pandemi Covid-19.
Direktur Marketing APLN Agung Wirajaya mengatakan penjualan apartemen APLN seperti di Borneo Bay Residence kini hanya menyisakan 10 persen dari total unit yang sudah dibangun dan terjual. Kemudian tren positif juga berlanjut pada Podomoro City Deli Medan yang penjualan disebut tinggi meski diterpa pandemi Covid-19.
"Selain daya beli yang mulai tumbuh positif, kebutuhan rumah tinggal di berbagai wilayah Indonesia masih sangat besar," ujar Agung kepada Bisnis pada Jumat (7/10/2022).
Lebih lanjut, Agung mengatakan mayoritas pembeli apartemen APLN berada di rentang usia 20 tahun sampai 80 tahun. Agung menyebut APLN jeli dan lihai melihat kondisi pasar dengan membidik konsumen dari kalangan milenial dan juga masyarakat produktif.
APLN juga berkomitmen menyediakan hunian sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini tercermin dari pengembangan fasilitas yang disebut selalu adaptif, inovatif, dan solutif.
Baca Juga
Agung menilai semakin cepat masyarakat membeli properti, maka semakin besar kesempatan untuk mendapat harga terbaik dan imbal investasi. Ia juga menilai adanya kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) adalah waktu yang tepat untuk membeli properti.
Agung menyebut dengan menggunakan dana bank, maka tingkat bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih sangat rendah. Selain itu, inflasi yang cenderung tinggi juga ikut mendorong harga properti.
"Jika asetnya disewakan, maka nilai sewanya per tahun rata-rata berkisar antara 8 sampai 15 persen per tahun. Jauh diatas suku bunga simpanan," ujar Agung.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sepanjang 2021, APLN mencatatkan perolehan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp4,26 triliun, turun dari tahun sebelumnya Rp4,95 triliun.
APLN masih mencetak rugi bersih Rp485,22 miliar sepanjang 2021. Jumlah tersebut berbanding terbalik dari tahun sebelumnya dimana APLN mampu mencetak laba bersih Rp180,14 miliar.