Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini kembali menguat seiring dengan tren pelemahan dolar AS dan ketidakpastian terkait langkah The Fed untuk mengendalikan inflasi melalui kenaikan suku bunga.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (6/10/2022), pada 17.00 WIB harga emas Comex menguat 0,16 persen ke level US$1.723,50 per troy ounce.
Harga logam mulia tercatat bergerak fluktuatif seiring dengan berubahnya pandangan The Fed terkait kebijakan moneternya. Harga emas sempat naik hampir 4 persen pada awal pekan ini di tengah rilis data ekonomi AS yang mengecewakan.
Namun, emas kemudian terkoreksi 1,5 persen pada Rabu kemarin setelah data terbaru mengindikasikan perekonomian AS tetap resilien.
Hasil data positif tersebut memicu kenaikan dolar AS yang kemudian menekan emas sebelum kondisi tersebut berbalik pada hari ini. Pejabat The Fed telah berulang kali mengindikasikan kebijakan hawkish nya terkait suku bunga acuan ditengah inflasi yang tetap tinggi.
Adapun, outlook inflasi terlihat semakin suram setelah OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi harian sebesar 2 juta barel per hari, atau yang terbesar sejak 2020. Langkah ini berpotensi memicu naiknya tekanan harga global yang belakangan mulai menurun akibat koreksi harga minyak.
Baca Juga
Analis Liberum, Tom Price menuturkan, pendirian The Fed terlihat belum berubah sejak siklus ini dimulai pada Maret 2022. Pengendalian inflasi menjadi hal yang utama di atas pertumbuhan ekonomi.
“Langkah ini akan mengimbangi upside harga dari guncangan inflasi yang disebabkan oleh krisis energi,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, data pengangguran AS akan dirilis pada hari Kamis waktu setempat. Data ini dapat mengukur kekuatan pasar ketenagakerjaan di AS, sebelum data nonfarm payrolls dikeluarkan pada akhir pekan ini.
Data nonfarm payrolls akan menjadi perhatian utama pelaku pasar emas, yang level harganya telah menuju level kritis secara teknikal.