Bisnis.com, JAKARTA — Obligasi Ritel Negara (ORI) seri ORI022 dengan kupon 5,95 persen dinilai masih prospektif ke depan sebagai salah satu instrumen investasi.
Analis Obligasi Samuel Sekuritas Indonesia, Fikri C. Permana mengatakan, fitur-fitur yang dimiliki ORI022 memiliki sejumlah daya tarik “Untuk sementara ORI022 masih menarik ya, karena kalau dibandingkan dengan instrumen risiko sejenis misalnya deposito, yield-nya masih cukup baik, insentif pajaknya juga lebih baik,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (2/10/2022).
Fikri menambahkan, fitur ORI022 tersebut menjadi hal positif untuk menjaga risiko inflasi ke depan bagi para investor. “Dalam 3 tahun ke depan masih relatif lebih positif,” imbuhnya.
Mengutip laman resmi salah satu mitra distribusi (Midis) ORI022 yaitu Investree, saat ini ORI022 telah terjual senilai Rp2,09 triliun, sehingga kuota yang tersisa senilai Rp7,90 triliun dari target Rp10 triliun.
ORI022 dapat dipesan mulai 26 September 2022 hingga 20 Oktober 2022. Surat utang ini memiliki masa tenor 3 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025.
Minimal pemesanan ORI022 mulai Rp1 juta hingga maksimal Rp5 miliar. Imbal hasil ORI022 bersifat tetap atau fixed rate sebesar 5,95 persen.
Baca Juga
Ada banyak keuntungan berinvestasi ORI022, selain kupon dan pokok yang dijamin oleh undang-undang, imbal hasilnya pun lebih tinggi dibandingkan tingkat bunga deposito bank BUMN.
ORI022 juga dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder antar investor domestik, dapat dipinjamkan atau dijaminkan ke pihak lain sesuai kebijakan tiap mitra distribusi, dapat diperdagangkan di organized OTC melalui electronic trading platform (ETP), serta berpotensi memperoleh capital gain.
Manfaat yang tidak kalah penting, masyarakat dapat terlibat langsung dalam pembiayaan APBN dan pembangunan nasional melalui ORI022.