Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Indonesia Buat Peta Jalan Klaster Pupuk 2022-2031

PT Pupuk Indonesia (Persero) memebuat peta jalan yang diharapkan bisa menjawab tantangan tren mata rantai makanan.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto saat acara Launching Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 di Kantor Pusat Pupuk Indonesia./istimewa
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto saat acara Launching Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 di Kantor Pusat Pupuk Indonesia./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031. Roadmap atau peta jalan ini diharapkan bisa menjawab tantangan tren mata rantai agri-food melalui kontribusi Riset & Development (R&D).

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan bahwa ketersediaan dan keterjangkauan dalam penyediaan pangan saat ini menuntut adanya sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Oleh karena itu, peluncuran Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 dapat berkontribusi dalam menjawab disrupsi tren mata rantai agri-food.

“Prinsip pertanian berkelanjutan, berarti kita memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, karenanya pertanian yang berkelanjutan bersandar pada tiga pilar yaitu ekonomi; sosial; dan lingkungan,” demikian ungkap Nugroho dalam keterangan resmi, Rabu (28/9/2022)

World Bank (WB/Bank Dunia) memprediksi peningkatan harga bahan pangan akan terjadi hingga 2024, ditambah lagi factor seperti geopolitik, kebijakan perdagangan dunia, dan perubahan iklim akan berdampak pada rantai pasok atau supply chain bahan pangan.

Maka itu, Pupuk Indonesia menetapkan 4 fokus riset utama dalam roadmap 10 tahun ke depan terkait precision agriculture, enhanced efficiency fertilizer, biofertilizer, dan sustainable industry.

“Salah satunya hari ini, kami mengukuhkan kembali jalinan kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional. Kami berharap kolaborasi dengan BRIN, yang merupakan lembaga riset pemerintah yang terintegrasi,” ungkap Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper