Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Sesi I Jelang Putusan Suku Bunga, Saham Tekno GOTO Cs Merana, Batu Bara Pesta

IHSG naik 0,2 persen menjadi 7.203,02 pada akhir sesi I terdorong saham-saham batu bara ketika saham teknologi turun jelang keputusan suku bunga BI.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik naik pada sesi I pada perdagangan hari ini, Kamis (22/9/2022).

IHSG sempat anjloknya setelah keputusan The Fed tadi malam yang menaikkan suku bunga 75 basis poin. Pelaku pasar juga menanti keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga siang ini pukul 14.00 WIB. 

IHSG naik 0,2 persen atau 14,7 poin menjadi 7.203,02 pada akhir sesi I. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.127,46-7.211,43.

Sebanyak 248 saham menguat, 266 saham melemah, dan 169 saham bergerak stagnan alias belum mencatatkan adanya transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat naik menjadi Rp9.477,23 triliun.

Indeks teknologi melemah paling dalam di antara 11 indeks sektoral dalam IDX-IC. Indeks saham teknologi turun 0,84 persen. Adapun, Indeks Energi yang berisi saham komoditas menguat 1,04 persen.

Di Indeks Teknologi, saham GOTO turun 1,52 persen ke Rp260, saham EMTK turun 1,45 persen, dan saham BUKA terkoreksi 0,7 persen.

Adapun, saham-saham batu bara seperti ADRO, ITMG, PTBA kompak menguat masing-masing 3,32 persen, 1,94 persen, dan 1,66 persen. Namun, saham BUMI, produsen batu bara terbesar di Indonesia, malah sebaliknya.

Saham Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, dengan nilai mencapai Rp983,9 miliar. Saham BUMI anjlok 3,18 persen atau 5 poin ke level Rp152.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menyampaikan ada kekhawatiran pasar terkait The Fed akan menaikkan kembali suku bunga sekitar 125 bps atau 1,25 persen di dua pertemuan The Fed hingga akhir tahun 2022.

Kemudian perkiraan The Fed menaikkan suku bunga terus berlanjut hingga 4,6 persen pada 2023 menurut Edwin menjadi faktor Wall Street kembali dilanda aksi jual membuat Indeks DJIA terjun bebas di hari kedua sebesar 1,70 persen. Sehingga dalam 2 hari perdagangan saja DJIA turun sebesar 2,71 persen.

Selain itu, indeks EIDO juga terpantau menurun sebesar 0,29 persen. Ditambah lagi harga beberapa komoditas seperti minyak mentah terpantau melemah sebesar 1,35 persen, nikel turun 0,55 persen pada perdagangan kemarin.

Lalu kembali jatuhnya nilai tukar Rupiah di level Rp15.000 per dolar AS, menurut Edwin menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini.

“[Sentimen-sentimen tersebut] berpeluang menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini,” tulis Edwin dalam riset hariannya, Kamis (22/9/2022).

Disamping itu, Edwin juga mengatakan bahwa pelaku pasar juga tengah menunggu respon Bank Indonesia apakah akan kembali menaikkan suku bunga acuan (7DRR) sebesar 25 bps.

Berdasarkan sentimen yang ada, Edwin pun memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 7.106 - 7.217, dan rupiah di rentang Rp14.980 - Rp15.050 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper