Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Jajal Ekspor Batu Bara ke Eropa, Ini Rekomendasi Sahamnya

NH Korindo berikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp4.900 per saham terhadap PTBA seiring dengan rencana perluasan ekspor batu bara ke Eropa.
Sebuah truk membongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk. di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). PANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah truk membongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk. di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). PANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) meningkatkan ekspor termasuk menjajaki pasar Eropa membuat sahamnya menarik dicermati.

Berdasarkan laporan PTBA, pada kuartal II/2022 porsi ekspor PTBA yang meningkat, yang membuat rata-rata harga jual (Average Selling Price/ASP) batu baranya mencapai nilai Rp1,3Juta per ton, atau naik 14 persen dari kuartal sebelumnya. Hal ini turut mendorong pertumbuhan pendapatan lebih dari 79 persen yoy pada semester I/2021 menjadi senilai Rp18,4 triliun.

Selain itu, dari sisi produksi, volume produksi PTBA pada kuartal II/2022 tumbuh 52,3 persen dari kuartal sebelumnya (qoq), mendorong produksi per semester I/2022 tumbuh 19,5 persen yoy menjadi sebanyak 19,5 juta ton, seiring peningkatan produksi batu bara di area Banko. Adapun Stripping Ratio semester I/2022 sebesar 5,6 kali.

Di samping itu, permintaan secara global tetap tinggi ditengah normalisasi harga batu bara. Hal ini terlihat pada ekspor PTBA selain ke negara-negara di Asia, PTBA juga sudah memulai pengiriman secara spot ke Italia. Namun, kendala lainnya untuk pengiriman ke Eropa adalah kebutuhannya untuk batu bara berkalori tinggi.

Untuk pengiriman ke ke Italia, Bukit Asam sudah mengirim 140.000 ton sepanjang semester I/2022, tetapi dilakukan melalui trader sebanyak 140.000 ton sepanjang semester I/2022. Ke depannya, PTBA juga menjajaki penjualan ke Polandia dan Jerman.

Permintaan tinggi juga tercermin dari harga batu bara kontrak Oktober 2022 di pasar ICE Newcastle yang kembali naik ke level US$448 per ton, setelah sempat tertekan ke level US$421,43 per ton pada pertengahan September 2022.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Arief Machrus memproyeksikan Average Selling Price batu bara tetap tinggi hingga akhir 2022, dan berpeluang tetap menjaga margin PTBA.

“Kami juga melihat permintaan dari China dan negara-negara Asia Tenggara yang tetap tinggi, ditengah potensi normalisasi harga batu bara pada kuartal IV/2022,” ungkap Arief dalam riset, dikutip Kamis (22/9/2022).

Selain itu, porsi domestik masih tinggi, sebesar 65 persen atau tetap dominan dari seluruh penjualan PTBA. Dari porsi domestik ini, sebanyak 7,3 juta ton batubara atau hingga sebesar 50 persen dari total penjualan semester I/2022, ditujukan untuk Grup Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PTBA, pasokan untuk PLN adalah sekitar 30 persen dari total penjualan atau ditargetkan sebanyak 37,1 juta ton hingga akhir 2022.

NH Korindo menaikkan rekomendasi dari Overweight menjadi Buy, seiring tekanan harga saham PTBA sejak akhir Mei 2022 lalu. Dengan Target Price di level Rp4.900 untuk periode 12-bulan kedepan, didukung oleh kenaikan kapasitas produksi yang membuat cadangan batu bara yang meningkat, dan permintaan dari PLN yang tetap stabil.

“Target Price kami mencerminkan forward P/E sebesar 4,9 kali dengan potensi kenaikan 16,6 persen. PTBA saat ini diperdagangkan pada 4,4 kali P/E. Di sisi lain, NHKSI Research tetap mewaspadai potensi penurunan Average Selling Price, dan kebijakan tarif royalti batu bara progresif yang berpeluang menekan margin,” kata Arief.

Pada penutupan perdagangan Kamis (22/9/2022), saham PTBA naik 3,09 persen atau 130 poin menjadi Rp4.340. Kapitalisasi pasarnya Rp50 triliun dengan valuasi PER 4,06 kali. Sepanjang 2022, saham PTBA naik 22,6 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper