Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramayana (RALS) Serap Capex Rp148 Miliar untuk Gerai Baru

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) mengalokasikan belanja modal atau capex Rp300 miliar pada 2022.
Gerai Ramayana Prime di Cibubur. - Bisnis - Novita Sari Simamora
Gerai Ramayana Prime di Cibubur. - Bisnis - Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel department store PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) telah menyerap sekitar Rp148 miliar dari alokasi belanja modal atau capex yang mencapai Rp300 miliar pada 2022. Ramayana bakal memakai sisa dana yang tersisa untuk melanjutkan ekspansi.

RALS berencana membuka tiga gerai baru sepanjang 2022. Pembukaan satu gerai baru telah terealisasi pada Agustus 2022 di Semarang, Jawa Tengah.

“Tahun ini kami mengalokasikan capex sebesar Rp300 miliar dan sampai semester I/2022 telah terserap sebanyak Rp148 miliar,” kata Direktur RALS Andreas Lesmana dalam paparan publik yang digelar secara daring, Rabu (21/9/2022).

Andreas mengatakan dua gerai baru lainnya ditargetkan dibuka sampai akhir tahun ini. Masing-masing gerai baru tersebut berlokasi di Timika, Papua Tengah, dan Cipanas, Jawa Barat.

Corporate Secretary RALS Setyadi Surya melaporkan Ramayana telah menutup operasional 20 gerai sejak 2020 sampai paruh pertama 2022. Dari jumlah tersebut, dua gerai yang berlokasi di Baturaja dan Duri telah dibuka kembali.

“Masih terdapat lima gerai lainnya yang berada di gedung milik Ramayana dan afiliasi yang memungkinkan dibuka kembali setelah keadaan membaik,” kata Setyadi.

Ramayan kini mengoperasikan total 102 gerai, turun dari jumlah awal tahun sebanyak 104 gerai setelah manajemen memutuskan untuk menutup gerai di Pulogadung, Plaza Jambu Dua, dan Kotabumi. Setyadi mengatakan penutupan gerai akan tergantung pada evaluasi performa produktivitas dan profitabilitas gerai-gerai yang ada.

Pendapatan RALS pada semester I/2022 tercatat mencapai Rp1,85 triliun, naik 8,10 persen dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar Rp1,71 triliun.

Kenaikan ditopang oleh pertumbuhan penjualan barang beli putus sebesar 5,71 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1,44 triliun, dari Rp1,37 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, komisi penjualan konsinyasi naik 17,53 persen yoy menjadi Rp407,50 miliar.

RALS tercatat mampun menurunkan beban pokok penjualan menjadi Rp938,45 miliar pada semester I/2022, 1,54 persen lebih rendah daripada semester I/2021 sebesar Rp953,17 miliar.

Hal tersebut membuat laba kotor RALS naik 20,15 persen yoy dari Rp763,74 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp917,64 miliar di semester II/2022.

Sementara itu, laba tahun berjalan Ramayana meningkat 107,53 persen yoy menjadi Rp286,03 miliar pada semester I/2022. Tahun lalu pada periode yang sama, laba tahun berjalan Ramayana hanya sejumlah Rp137,82 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper