Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia energi baru terbarukan (EBT) PT Kencana Energy Lestari Tbk. (KEEN) menyiapkan alokasi belanja modal atau capex maksimal US$30 juta untuk melanjutkan ekspansi bisnis energi baru terbarukan.
Corporate Secretary KEEN Dian Rachmadani mengatakan sejumlah proyek yang digarap tahun ini mencakup proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW, akuisisi proyek biomassa 5 MW dan konstruksi proyek solar PV 1,3 MW. KEEN juga memiliki sejumlah proyek dalam perencanaan yang disiapkan untuk mengejar target tambahan kapasitas 200 MW.
“Kebutuhan biaya proyek-proyek ini sebesar US$25 juta sampai dengan US$30 juta,” katanya, Sabtu (17/9/2022).
Dia menjelaskan 30 persen pendanaan proyek tersebut berasal dari kas internal, sementara sisanya 70 persen berasal dari fasilitas pinjaman bank.
Adapun beberapa proyek pengembangan EBT yang telah dijalankan KEEN di antaranya adalah proses konstruksi PLTM Ordi Hulu berkapasitas 10 MW yang telah diakuisisi. Terdapat pula akuisisi PLTBm Tempilang berkapasitas 5 MW dan proses konstruksi PLTS Tempilang 1.3 MWp.
Kencana Energi telah memiliki sebanyak 6 pembangkit listrik berbasis EBT yang mana 4 pembangkit di antaranya telah beroperasi dan 2 lainnya dalam tahap konstruksi. total daya listrik yang dihasilkan sebesar 65 MW dan produksi daya listrik KEEN diserap PLN sesuai dengan kontrak kerja selama 20 tahun.
Baca Juga
KEEN juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk membangun proyek EBT senilai US$100 juta di Filipina pada 5 September 2022. Manajemen KEEN menyebutkan kerja sama ini bisa menjadi jalan bagi KEEN untuk mencari peluang pengembangan EBT dan ekspansi di Indonesia maupun luar negeri.
Hingga semester I/2022, KEEN tercatat membukukan kenaikan laba bersih sebesar 72,8 persen menjadi US$8,87 juta dari US$5,13 juta pada semester I/2021. Kenaikan laba tersebut selaras dengan peningkatan pendapatan operasional perseroan. KEEN membukukan pendapatan sebesar US$20,36 juta, naik 11,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$18,2 juta.