Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tembus All Time High, Ini Penyebab dan Potensinya

IHSG berpotensi menguji area all time high-nya di 7.354 dalam jangka pendek setelah mencapai rekor penutupan tertinggi.
IHSG berpotensi menguji area all time high-nya di 7.354 dalam jangka pendek setelah mencapai rekor penutupan tertinggi. Bisnis/Arief Hermawan P
IHSG berpotensi menguji area all time high-nya di 7.354 dalam jangka pendek setelah mencapai rekor penutupan tertinggi. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi tertinggi sepanjang masa atau all time high di level 7.318,01 pada penutupan Selasa (13/9/2022). Analis menyebut, naiknya IHSG ini disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam dan luar negeri.

Sebagai catatan, IHSG pernah menyentuh level all-time high di 7.355 pada 11 April 2022 secara intraday. Adapun, level penutupan tertinggi IHSG sebelumnya di posisi 7.276,19.

IHSG berhasil menguat 0,88 persen atau 63,55 poin ke 7.318,02 pada akhir perdagangan Selasa (13/9/2022). Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 7.271,9-7.345,45.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, katalis positif dari eksternal terhadap IHSG terutama berasal dari inflasi di AS yang cenderung melandai dalam dua bulan terakhir, yakni di Juli-Agustus 2022.

"Hal ini memperkuat keyakinan pasar bahwa kenaikan the Fed rate tidak akan lebih tinggi dari 75 bps untuk beberapa waktu ke depan," kata Valdy, Selasa (13/9/2022).

Selain dari Amerika, keberhasilan Ukraina merebut kembali wilayah penting di Timur Ukraina dari Rusia, membangun spekulasi perang Ukraina-Rusia mungkin mendekati fase akhir. Hal ini diharapkan berdampak positif pada pemulihan suplai energi menjelang musim dingin di belahan bumi utara.

Sementara itu, dari dalam negeri, Kementerian Keuangan masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,1 persen hingga 5,4 persen secara tahunan di 2022, meskipun inflasi tahunan diperkirakan naik ke 6,3 persen hingga 6,7 persen yoy di 2022.

Sementara itu, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menyebut, dari dalam negeri, usulan kementerian BUMN menggunakan mobil listrik menjadi penopang kenaikan saham big caps seperti PT Astra International Tbk. (ASII) sebagai distributor kendaraan premium.

Sama seperti Valdy, dari eksternal Cheril menyebut peningkatan IHSG juga didorong oleh optimisme pelaku pasar terhadap data inflasi AS bulan Agustus yang diperkirakan turun ke 8,1 persen, dibandingkan 8,6 persen pada Juli lalu.

"IHSG akan menguji area all time high-nya di 7.354 dalam jangka pendek. Hingga akhir tahun, target IHSG kami masih tetap di 7.500," ucap Cheril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper