Bisnis.com, JAKARTA — Sektor saham batu bara masih menarik dicermati di tengah pergerakan IHSG yang berpeluang melanjutkan tren penguatan pekan depan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan kenaikannya menuju all time high atau level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan pekan depan berkat saham batu bara.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG pada perdagangan akhir pekan, Jumat (9/9/2022), ditutup menguat 0,15 persen atau 10,64 poin sehingga parkir ke level 7.242,66. Adapun sepanjang hari IHSG bergerak dalam rentang 7.206,37 - 7.270,30.
Sebelumnya, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menyampaikan pada pekan ini IHSG mampu menembus level resistant-nya di level 7.200.
Ditambah lagi diikuti juga oleh net buy asing sebesar Rp3,5 triliun dengan sektor komoditas khususnya batu bara dan juga perbankan big caps sebagai penggerak indeks.
“Indonesia sebagai salah satu penghasil komoditas terbesar di dunia juga diuntungkan dari kenaikan harga komoditas dunia yang membantu pemulihan ekonomi Indonesia di tahun ini” ujar Frankie kepada Bisnis.com, dikutip Minggu (11/9/2022).
Baca Juga
Dia menyampaikan, dengan inflasi yang terjaga apalagi jika dibandingkan dengan inflasi global, kurs Rupiah yang stabil, dan performa keuangan perusahaan-perusahaan yang baik.
Melalui kondisi tersebut, Frankie mengatakan dampaknya Indonesia menjadi destinasi investor asing, yang secara year to date (ytd) sudah mencatatkan net buy sebesar Rp71 triliun, dan dapat dikatakan IHSG adalah salah satu indeks saham dengan performa terbaik secara global di tahun ini.
Oleh sebab itu, Frankie memperkirakan IHSG bisa melanjutkan kenaikannya bahkan bisa menuju level tertingginya pada perdagangan pekan depan.
“IHSG sendiri diperkirakan bisa melanjutkan kenaikannya menuju all time high-nya di 7.355,” katanya.
Walaupun, memang saat ini Frankie menyatakan harga komoditas dunia seperti minyak mentah dan minyak sawit (crude palm oil/CPO) saat ini memang mengalami koreksi, tetapi dia percaya menjelang musim dingin biasanya permintaan terhadap energi akan kembali meningkat.
“Oleh karenanya sektor batu bara diperkirakan masih menarik dengan saham pilihan PTBA dan ADRO dengan target di Rp5.000 dan Rp4.600,” tutup Frankie.