Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS), V2 Indonesia bekerja sama dengan perusahaan milik Deddy Corbuzier, PT Dektos Digital Corbuzier dalam menjalankan bisnis podcast dengan menghadirkan teknologi XR.
CEO V2 Indonesia Rudi Hidayat mengatakan, harapannya teknologi XR ini dapat mengembangkan industri hiburan di Indonesia sehingga mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.
“Kami juga berharap bahwa kerjasama ini dapat menjadi contoh bagi berbagai pihak terutama agensi, production house, dan public figure lainnya untuk lebih mengenal dan menggunakan teknologi XR,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (10/9/2022).
Teknologi XR atau extended reality akan memudahkan pembuatan konten menggunakan green screen, serta proses pengambilan gambar yang lebih efektif dengan biaya yang lebih efisien.
Lebih lanjut, teknologi XR ini merupakan gabungan antara teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang dapat meningkatkan kualitas konten menjadi lebih imersif.
Founder dan CEO Dektos Digital Corbuzier, Deddy Corbuzier mengatakan teknologi XR merupakan terobosan baru di industri entertainment.
Baca Juga
“Dektos bersama dengan V2 Indonesia berupaya semaksimal mungkin mempermudah para kreator untuk menghasilkan karya konten yang tidak berepetisi, lebih berkualitas, unik dengan tampilan berbeda dan jauh lebih menarik,” ujar Deddy.
Dengan lebih dari 17 juta subscribers, potensi pasar bisnis podcast Deddy Corbuzier terbilang cukup besar. Grup MCAS telah berinvestasi di bisnis podcast Corbuzier sejak Januari 2022 melalui anak usahanya, PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX).
V2 Indonesia merupakan perusahaan yang berfokus pada solusi audio-visual berteknologi tinggi dan telah memiliki basis klien bluechip yang luas, mulai dari business industrial di sektor pemerintahan, korporasi, modern retail, hingga fasilitas publik.
MCAS mencetak penjualan bersih yang meningkan 0,68 persen senilai Rp6,31 triliun di enam bulan pertama tahun ini, dibandingkan Rp6,26 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
Kendati demikian, kinerja keuangan MCAS masih belum mencatatkan peningkatan laba bersih. Sepanjang semester I/2022, MCAS membukukan laba bersih yang anjlok 65,24 persen menjadi Rp16,5 miliar, dari Rp47,5 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
Dari sisi pergerakan saham, MCAS masih dalam tren koreksi sepekan terakhir dengan penurunan 1,91 persen. Pada perdagangan BEI akhir pekan, Jumat (9/9/2022) saham MCAS ditutup di zona merah, melemah 3,54 persen ke level harga Rp11.575 per saham.
Secara year-to-date (ytd), saham berkapitalisasi pasar Rp 10,05 triliun tersebut telah menguat 16,33 persen dari posisi harga di awal Januari 2022 senilai Rp9.950.