Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) telah merampungkan proyek hyperscale data center 1,75 MW.
Berdasarkan laporan manajemen, TLKM menyatakan telah menyelesaikan mega proyek data center pada awal kuartal II/2022.
“Hyperscale Data Center Cikarang sudah beroperasi sesuai rencana awal, dengan kapasitas IT Load awal 1,75 Mega Watt (MW),” sebut manajemen pada Jumat (9/9/2022).
Meski demikian, Manajemen Telkom menyatakan masih akan menambah kapasitas pusat data milik BUMN itu. “Adapun untuk mencapai full capacity HDC, saat ini dalam proses penyelesaian Campus 1 Lantai 2, 3, dan 4 serta pengembangan/ekspansi Campus 2 dan 3,” imbuh manajemen.
Manajemen Telkom mengatakan bakal melakukan restrukturisasi bisnis data center melalui konsolidasi bisnis dan asset data center TelkomGroup ke dalam satu entitas yaitu Telkom Data Ekosistem (TDE). Konsolidasi tersebut diharapkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2024.
Emiten plat merah itu berencana mengakselerasi peningkatan kapabilitas portofolio data center serta mendukung pembangunan ekosistem bisnis data center TelkomGroup. Dengan begitu, dapat meningkatkan value bisnis data center di masa mendatang.
Baca Juga
“Dengan dialihkannya bisnis data center TelkomSigma ke TDE, TDE akan menjadi konsolidator bisnis data center TelkomGroup sehingga layanan yang diberikan kepada pelanggan akan lebih optimal serta memiliki daya tawar yang lebih tinggi disbanding competitor,” sebut manajemen.
Sementara itu, Analis NH Korindo Sekuritas, Arief Machrus menyatakan, TLKM telah bekerja sama melalui NeutraDC dengan Singtel untuk mengembangkan bisnis data center dan integrasi layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).
“NHKSI Research melihat permintaan data center akan meningkat, seiring agresifnya bisnis digitalisasi dengan peningkatan adopsi Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan teknologi 5G di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Arief dalam riset yang dikutip, Selasa (23/8/2022).
TLKM saat ini sedang menyelesaikan proyek Hyperscale Data Center dengan kapasitas maksimal 75 MW di wilayah Batam, Manado, dan kawasan IKN di Kalimantan.
Menurut Arief, hal ini sesuai dengan strategi Telkom Indonesia yaitu Five Bold Moves.
“Ekspansi ini, seiring wilayah tersebut memiliki posisi strategis yang berbatasan dengan eksternal, dan didukung oleh terbatasnya pasokan listrik di Singapura,” imbuhnya.
Pendapatan TLKM selama semester I/2022 tercatat tumbuh 3,6 persen secara tahunan menjadi Rp72 triliun. Pertumbuhan pendapatan TLKM didukung segmen data, internet & IT services dengan porsi sebesar 54,4 persen.
Selain itu, pendapatan TLKM juga ditopang oleh penghasilan dari Indihome sebesar 19,2 persen, dan sisanya berupa kontribusi segmen SMS, fixed & cellular voice, interconnection, serta network & other telco services.
Seiring naiknya pendapatan, laba bersih TLKM juga meningkat 6,9 persen menjadi Rp13,3 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini.
NH Korindo memproyeksikan pertumbuhan di sisi top line maupun bottom line TLKM yang lebih solid di sisa 2022. Saham TLKM pun mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp5.300 untuk 12 bulan ke depan.
“Saat ini saham TLKM diperdagangkan di level Rp4.600 atau memiliki potensial upside lebih dari 15 persen,” tutupnya.