Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel bulan lalu melakukan akuisisi 6.000 menara milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Analis menilai akuisisi ini akan berdampak positif terhadap kinerja MTEL.
Analis Pasar Modal Mandiri Sekuritas Henry Tedja mengatakan, akuisisi ini akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan, mengingat menara tersebut memiliki lokasi dan nilai strategis.
Selain itu, lanjut Henry, akuisisi ini juga lebih cepat dari target awal yang dicanangkan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan cross-selling lebih cepat atas menara-menara tersebut kepada perusahaan telekomunikasi lainnya seperti Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren.
“Hal ini tentunya akan meningkatkan outlook pertumbuhan pendapatan dan EBITDA Mitratel dalam 2 tahun mendatang,” kata Henry, Rabu (7/9/2022).
Hingga akhir 2022, Henry memproyeksikan Mitratel berpeluang membukukan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA 11-13 persen secara tahunan (YoY). Dia menilai akuisisi tower milik Telkomsel akan lebih berdampak positif bagi bisnis Mitratel pada 2023 dibandingkan di 2022, mengingat akuisisi ini baru terjadi pada kuartal III/2022.
Henry melihat dampak penyewaan menara yang baru hanya akan berkontribusi dalam beberapa bulan di tahun ini. Selain itu, konsolidasi di industri telekomunikasi juga akan mempengaruhi permintaan menara tahun ini. Di sisi lain, pertumbuhan permintaan fiber yang cukup pesat di industri menara tentunya akan berdampak positif bagi bisnis Mitratel.
Baca Juga
“Kami melihat adanya ruang bagi market untuk melakukan revisi target revenue dan EBITDA MTEL untuk tahun 2023 dengan adanya akuisisi 6.000 menara ini,” ucapnya.
Henry menuturkan, pihaknya masih merekomendasikan beli untuk saham Mitratel, dengan target harga di Rp950 per saham.
Untuk diketahui, awal Agustus 2022, Mitratel mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (Sales & Purchase Agreement/SPA) untuk pengambilalihan 6.000 menara Telkomsel. Jumlah menara yang ditransaksikan ini jauh melebihi rencana aksi anorganik Mitratel yang tertuang di prospektus.
Sebanyak 6.000 menara yang diakuisisi Mitratel dari Telkomsel berada di lokasi–lokasi strategis yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk mendukung percepatan penambahan potensi kolokasi dan pengembangan tower related business.
Mitratel juga telah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi, baik itu menara, fiber optic dan power to tower yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa. Hal ini diyakini akan memberikan kemudahan kepada operator-operator telekomunikasi, maupun non-operator untuk memanfaatkan solusi terlengkap dan terintegrasi yang telah dimiliki oleh Mitratel.