Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penambahan dana penyertaan modal negara (PMN) 2023 sebesar Rp7,88 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tambahan tersebut diusulkan mengingat kontribusi BUMN ke negara yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia menuturkan, saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan Kementerian Keuangan agar tambahan tersebut dapat disetujui.
Erick menuturkan, pihaknya juga memiliki cadangan investasi yang akan diberikan senilai Rp 5,7 triliun. Meski demikian, ia belum mendapatkan detail penggunaannya dana cadangan investasi tersebut.
“Kalau mungkin cadangan investasi tersebut bisa digunakan untuk PMN, kami harapkan Komisi VI DPR tetap dapat mendorong tambahan Rp7,88 triliun. Kalau kita lihat sendiri, dari dividen pun angkanya kurang lebih Rp7 triliun,” jelas Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (8/9/2022).
Erick menjelaskan, tambahan PMN sebesar Rp7,88 triliun tersebut diperlukan untuk penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) serta untuk mendukung keberlangsungan BUMN. Jika cadangan investasi dan tambahan PMN tersebut mendapat persetujuan, maka total tambahan PMN yang akan diperoleh adalah Rp13,58 triliun.
Sejumlah proyek yang akan didanai dengan PMN tersebut adalah IFG untuk penguatan modal Askrindo dan Jamkrindo guna penanganan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp6 triliun.
Baca Juga
Kemudian Reasuransi Indonesia (IndonesiaRe) dengan kebutuhan dana Rp3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk perbaikan tingkat kesehatan untuk mendapat rating internasional serta penguatan kapasitas bisnis perusahaan.
Kemudian, PMN sebesar Rp1,66 triliun akan dialokasikan ke PT Hutama Karya (Persero) terkait penugasan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Erick menuturkan, jumlah PMN yang sudah disetujui untuk Hutama Karya adalah Rp28,90 triliun dari usulan Rp30,56 triliun.
“Untuk Hutama Karya kami tetap meminta Rp30 triliun supaya (jalan tol) sampai Jambi nya tuntas,” kata Erick.
Kemudian, dana PMN Rp1,4 triliun akan dialokasikan ke Injourney untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Tanamori. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pemenuhan ekuitas di KEK Sanur serta pengembangan infrastruktur IT InJourney.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI akan mendapatkan PMN Rp1 triliun untuk pemenuhan setoran modal porsi Indonesia dalam pembiayaan Kereta Cepat Jakarta Bandung dan penguatan keuangan PT KAI.
Terakhir, PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID FOOD mendapatkan suntukan PMN Rp520 miliar untuk investasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.