Bisnis.com, JAKARTA — Harga batu bara melonjak mencetak rekor terbaru pada perdagangan Selasa. Hal ini menjadi angin segar untuk emiten di sektor tersebut, termasuk PT United Tractors Tbk. (UNTR).
Sekretaris Korporatsi UNTR Sara Loebis mengatakan, sejauh ini kenaikan harga mungkin akan berdampak langsung pada lini bisnis penjualan batu bara. Itu pun biasanya dilihat dari harga rata-rata per periode tertentu.
"Mengenai proyeksi harga, kami sulit memprediksi, jadi mengikuti perkembangan harga pasar saja," kata Sara kepada Bisnis, Selasa (6/9/2022).
Sara mengatakan, salah satu strategi yang penting bagi UNTR adalah menjaga proses produksi dan transportasi supaya berjalan sesuai rencana, karena pada musim tertentu bisa berpengaruh.
"Musim kering yang panjang bisa membuat transportasi batu bara melalui sungai tersendat, dan musim hujan yang melebihi rata-rata bisa membuat proses produksi terhambat," imbuh Sara.
Sebagai informasi, sampai dengan Agustus 2022, PT United Tractors Tbk (UNTR) telah memproduksi 60,6 juta ton batu bara atau 47,3 persen dari target sedangkan overburden sebanyak 519,2 juta bcm atau 45,3 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, Sara mengatakan target produksi PT Pamapersada Nusantara (PAMA) tahun ini adalah 115 juta ton batu bara dan sekitar 950 juta bank cubic meter (bcm) overburden removal.
Harga batu bara global pada perdagangan Selasa (6/9/2022) sempat menembus rekor tertinggi dalam sejarah ke kisaran US$463 per ton di bursa ICE Newcastle. Hal ini dinilai bisa menjadi berkah bagi emiten pertambangan baru bara berorientasi ekspor dan pergerakan sahamnya di lantai bursa.
Namun, meski terjadi kenaikan harga batu bara, UNTR masih belum melakukan pembaruan kontrak. Menurut Manajemen UNTR, baik pemilik tambang maupun kontraktor lebih mengutamakan tercapainya target produksi.
Adapun, dengan kenaikan harga batu bara, Saham UNTR ikut hijau dengan ditutup naik 3,35 persen atau 1.150 poin ke Rp35.500 pada hari ini. Dalam setahun (yoy) harga saham UNTR naik 71,91 persen, sementara sepanjang tahun 2022 berjalan harga sahamnya naik 60,27 persen.