Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) telah meralisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak US$209 juta atau sekitar Rp3,1 triliun hingga semester I/2022.
Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis menyebut dana capex Rp3,1 triliun telah digunakan untuk beberapa hal. Mulai dari pembelian alat berat bagi lini bisnis kontraktor penambangan, kegiatan eksplorasi, dan penambahan fasilitas infrastruktur di tambang emas.
"Serapan capex hingga semester 1/2022 adalah Rp3,1 triliun atau US$209 juta," ujar Sara kepada Bisnis pada Senin (29/8/2022).
UNTR telah menyiapkan capex di kisaran US$750 juta sampai US$800 juta atau berkisar Rp11,1 triliun-Rp11,84 triliun pada 2022 (kurs Rp14.800). Hal ini berarti UNTR baru meralisasikan 3,58 persen dari dana capex yang telah disiapkan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, UNTR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp60,4 triliun atau meningkat sebesar 62 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp37,31 triliun.
Angka tersebut diperoleh dari berbagai unit usaha seperti Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas, dan Industri Konstruksi. Secara berturut-turut unit usaha UNTR memberikan kontribusi sebesar 29 persen, 33 persen, 31 persen, 6 persen dan 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Baca Juga
Pertumbuhan signifikan tercatat pada bisnis pertambangan batu bara yag naik 149,17 persen menjadi Rp18,68 triliun. Kemudian mesin konstruksi United Tractors mencatatkan pertumbuhan 85,58 persen menjadi Rp17,42 triliun pada semester I/2022 ini.
Bisnis kontraktor penambangan pun mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,95 triliun naik 29,23 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu beberapa unit usaha yang mengalami penurunan ialah bisnis pertambangan emas turun menjadi Rp3,88 triliun dari Rp4,34 triliun, lini bisnis industri konstruksi turun menjadi Rp476 miliar dan lini bisnis energi baru hadir dengan pendapatan Rp13 miliar.
UNTR lantas mencatatkan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih meningkat 129 persen dari Rp4,51 triliun menjadi Rp10,35 triliun pada paruh pertama 2022.