Bisnis.com, JAKARTA -- Cek data perbandingan kinerja 9 emiten penyedia aplikasi dan jasa internet selama triwulan II/2022 sebagaimana dihimpun DataIndonesia.id di sini.
Data yang dihimpun antara lain perbandingan pendapatan, perbandingan pertumbuhan pendapatan, perbandingan laba bersih, perbandingan total aset, perbandingan liabilitas, serta perbandingan ekuitas.
Selain itu, ada perbandingan ROA atau rasio pengembalian aset, perbandingan ROE atau rasio pengembalian ekuitas, serta perbandingan NPM atau net profit margin. Ada juga data emiten dengan DER atau debt to equity ratio di bawah 1.
Simak data, visualisasi, dan analisis selengkapnya melalui laporan berjudul Kinerja Gesit Emiten Penyedia Aplikasi dan Jasa Internet di DataIndonesia.id dalam tautan ini.
Kinerja emiten yang tergabung dalam subsektor penyedia aplikasi dan jasa internet bergerak positif pada semester I/2022.
Hal itu antara lain terlihat dari rata-rata laba bersih dan pendapatan emiten di subsektor tersebut yang menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang paruh pertama tahun ini.
Baca Juga
Berdasarkan data yang dihimpun DataIndonesia.id, ada setidaknya sembilan dari 14 emiten penyedia aplikasi dan jasa internet yang telah merilis laporan keuangannya pada semester I/2022.
Dari jumlah tersebut, rata-rata emiten mencatatkan pendapatan yang meroket tajam hingga 2.791,26% (yoy). Hal serupa terlihat dari sisi bottom line emiten penyedia aplikasi dan jasa internet.
Rata-rata laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk melonjak hingga 223,70% (yoy).
Laju rata-rata top line emiten tersebut terjadi seiring kenaikan signifikan pendapatan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. (PGJO) hingga 24.854% (yoy) dari hanya Rp7 juta menjadi Rp1,77 miliar pada semester I/2022.
Dari sisi nominal, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) memimpin dengan pendapatan sebesar Rp7,09 triliun atau naik 10,09% (yoy) dari sebelumnya Rp6,45 triliun.
Sementara itu, rata-rata laba bersih emiten penyedia aplikasi dan jasa internet melonjak seiring dengan keberhasilan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membalik rugi bersih Rp766,24 miliar menjadi untung Rp8,59 triliun.
Ini membuat perbaikan bottom line BUKA paling pesat hingga 1.221,52%.
Perolehan keuntungan bersih BUKA juga menyalip PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang harus berada di posisi kedua dengan nilai Rp2,70 triliun.
Laba bersih EMTK tercatat melesat 922,33% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp264,58 miliar. Meskipun secara rata-rata pertumbuhannya signifikan, masih ada beberapa emiten di subsektor ini yang mengalami tekanan.
Salah satunya adalah PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) yang mengalami penurunan pendapatan sebesar 3,25% (yoy) dari Rp2,39 triliun menjadi Rp2,32 triliun.
Sementara dari sisi perolehan laba bersih, lima dari sembilan emiten mencatatkan penyusutan tajam. Laba bersih PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) paling anjlok sebesar 92,84% (yoy) dari Rp14,77 miliar menjadi Rp1,06 miliar.
Masih ada lima emiten di subsektor ini yang belum merilis laporan keuangan semester I/2022 hingga laporan tersebut dibuat. Mereka adalah PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT), PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN), dan PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH).
Simak data, visualisasi, dan analisis selengkapnya melalui laporan berjudul Kinerja Gesit Emiten Penyedia Aplikasi dan Jasa Internet di DataIndonesia.id dalam tautan ini.
