Bisnis.com, JAKARTA – Emiten energi Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mencetak kinerja positif sepanjang semester pertama 2022 dengan pertumbuhan laba bersih mencapai 101 persen.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi ENRG tersebut mencetak laba bersih sebesar US$25,83 juta, tumbuh 101 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$12,85 juta.
Laba tersebut berasal dari pendapatan penjualan senilai US$230,18 juta, naik 38 persen dari tahun sebelumnya senilai US$166,31 juta. Selain itu, EBITDA ENRG tercatat bertumbuh 27 persen dari US$122,29 juta pada semester pertama 2021 menjadi US$155,45 juta pada semester pertama tahun ini.
Direktur Keuangan ENRG Eduardus Ardianto mengatakan bahwa kinerja ENRG tahun ini semakin membaik dari periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh peningkatan produksi gas dari aset-aset EMP yang ada.
“Adapun, kinerja produksi minyak, sebagian besar dari Malacca Strait, masih cukup konsisten dari tahun sebelumnya. Selanjutnya, di tahun ini kami juga membukukan kenaikan harga jual minyak dan gas dari tahun sebelumnya,” papar Eduardus dalam keterangan resmi, Rabu (31/8/2022).
Pada semester I/2022, rata-rata harga jual (ASP) gas ENRG naik ke US$6,13 per mmbtu dari tahun sebelumnya di US$5,42 per mmbtu. Adapun, harga jual minyak ENRG juga melonjak dari US$64,61 per barel menjadi US$109,8 per barel.
Baca Juga
Direktur Utama ENRG Syailendra Bakrie menambahkan, bahwa selain mencatat kinerja positif, ENRG juga berharap dapat segera memproduksi aset-aset yang telah diakuisisi sebelumnya di Provinsi Riau dan Aceh.