Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan dan Laba Anak Usaha WIKA (WEGE) Anjlok di Semester I/2022

Kinerja bisnis Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), anak usaha Wijaya Karya (WIKA) makin lesu.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah merampungkan pembangunan NasDem Tower, kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem di Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah merampungkan pembangunan NasDem Tower, kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem di Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan pada semester I/2022. Pendapatan dan laba entitas anak PT Wijaya Karya Persero Tbk. (WIKA) ini mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, WEGE mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,18 triliun atau menurun 12,68 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, WEGE membukukan pendapatan sebesar Rp1,35 triliun.

Pendapatan WEGE terdiri dari jasa konstruksi, properti, konsesi, dan industri. Secara rinci, pendapatan jasa konstruksi WEGE menurun 19,94 persen menjadi Rp1,06 triliun, properti mengalami penurunan 12,87 persen menjadi Rp4,02 miliar, konsesi meningkat 98,75 persen menjadi Rp20,57 miliar, dan industri meningkat 565,13 persen menjadi Rp98,47 miliar.

Selanjutnya, WEGE mencatatkan penurunan beban dari Rp1,23 triliun menjadi Rp1,07 triliun pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor WEGE menurun 7,37 persen menjadi Rp111,27 miliar dari sebelumnya Rp120,13 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, WEGE mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 36,07 persen dari Rp100,92 miliar menjadi Rp64,51 miliar pada paruh pertama 2022.

Sementara itu, jumlah aset WEGE turun 4,16 persen dari Rp5,97 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp5,72 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 7,59 persen dari Rp3,59 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp3,31 triliun pada 30 Juni 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 33,64 persen dari Rp791,51 miliar menjadi Rp525,17 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper