Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan penjualan meningkat 6,2 persen menjadi Rp7,18 triliun sepanjang Semester I/2022.
Emiten bersandi WIKA ini berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp627,24 miliar pada kuartal II/2022 atau meningkat sebesar 14,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sesuai dengan laporan keuangan hingga 30 Juni 2022.
Capaian ini didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp7,18 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,2 persen (YoY).
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menyampaikan peningkatan performa penjualan ditunjukan oleh segmen infrastruktur dan gedung yang naik 2 persen, segmen industri penunjang konstruksi naik sebesar 9,8 persen, dan segmen realty dan properti yang bertumbuh 167,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Sebagian besar pendapatannya dikontribusi oleh bisnis perhotelan sebagai buah dari dijalankannya proses holding hotel BUMN oleh anak usaha WIKA yaitu WIKA Realty," terangnya.
Sampai dengan Juli 2022, WIKA berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp14,67 triliun yang kontributor terbesarnya adalah berasal dari sektor infrastruktur dan gedung sebesar 58,4 persen, serta industri penunjang konstruksi sebesar 22,7 persen.
Baca Juga
Tingginya perolehan kontrak baru pada segmen tersebut turut disebabkan oleh program pengembangan infrastruktur strategis yang masih didorong oleh Pemerintah Indonesia termasuk untuk menghadapi perhelatan G20.
Selaras dengan model bisnis perseroan, pada kuartal II/2022 WIKA juga telah melakukan divestasi terhadap dua entitas asosiasinya, yaitu PT Jasamarga Kunciran Cengkareng dan PT Prima Terminal Petikemas.
“Langkah tersebut sebagai bentuk capital recycling yang dapat membuat ruang lebih bagi perseroan dalam pemenuhan investasi mendatang sekaligus menambah kas perseroan sebagai modal kerja yang baru sehingga dapat lebih fokus pada core business-nya,” jelasnya.