Bisnis.com, JAKARTA – Nilai dana yang terhimpun dari penerbitan obligasi dan sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai Rp110 triliun hingga pekan terakhir Agustus 2022.
Berdasarkan keterangan resmi BEI pada Sabtu (27/8/2022), total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di Bursa sepanjang tahun 2022 adalah 91 emisi dari 67 emiten.
“Secara keseluruhan, emisi tersebut menghasilkan dana senilai Rp110,23 triliun,” demikian kutipan keterangan tersebut.
Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 510 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp455,77 triliun dan US$47,5 juta. Obligasi dan sukuk tersebut diterbitkan oleh 125 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 159 seri dengan nilai Rp4.928,42 triliun dan US$211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,98 triliun.
Adapun, sepanjang pekan ini, sebanyak 1 surat utang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap II Tahun 2022 diterbitkan oleh PT Intiland Development Tbk. (DILD) resmi dicatatkan di BEI pada Jumat (26/8/2022) kemarin.
Baca Juga
Emiten berkode saham DILD tersebut menerbitkan sukuk dengan nilai nominal sebesar Rp250 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah irA- (Single A Minus). PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Jumat (26/8/2022). Namun, nilai transaksi di bursa selama sepekan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Pelaksana harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Albertus Fajar Subagyo mengungkapkan IHSG melemah 0,52 persen sepanjang perdagangan 22-26 Agustus 2022 menjadi 7.135,248 dari 7.172,434 pada pekan sebelumnya.
Kemudian, penurunan 1,20 persen terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa menjadi 1.236.386 transaksi dari 1.251.397 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya. Di sisi lain, penguatan sebesar 7,71 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu menjadi sebesar Rp13,557 triliun dari Rp12,586 triliun pada penutupan pekan lalu.