Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 2022, OJK Catat 152 Emisi Efek, Tembus Rp157,57 Triliun

OJK mencatat ada 152 emisi aktivitas penawaran umum termasuk IPO, obligasi, rights issur mencapai Rp157,57 triliun sepanjang 2022.
Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 Mahendra Siregar (tengah), Wakil Ketua Mirza Adityaswara (ketiga kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae (ketiga kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono (kanan), Ketua Dewan Audit Sophia Issabella Watimena (kedua kiri), dan Anggota yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi di DPR RI setelah penetapan./Bisnis-Arief Hermawan P
Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 Mahendra Siregar (tengah), Wakil Ketua Mirza Adityaswara (ketiga kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae (ketiga kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono (kanan), Ketua Dewan Audit Sophia Issabella Watimena (kedua kiri), dan Anggota yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi di DPR RI setelah penetapan./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 152 emisi aktivitas penawaran umum di pasar modal Indonesia dengan total nilai mencapai Rp157,57 triliun sepanjang 2022.

Hal itu diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam webinar bertajuk “Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2022” di kanal YouTube Jasa Keuangan, Jumat (26/8/2022).

Inarno menjelaskan bahwa peran pasar modal dijalankan dengan cara mempertemukan antara pemilik modal sebagai investor dan pengusaha sebagai pihak yang membutuhkan modal atau disebut emiten yang melakukan penawaran umum melalui penerbitan efek baik saham, obligasi, maupun sukuk.

Berdasarkan indikator pasar modal Indonesia, sepanjang 2022, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 152 emisi, yang terdiri dari saham, obligasi, dan sukuk dengan total nilai penawaran umum mencapai Rp157,57 triliun. Itu merupakan efektif emisi efek per 19 Agustus 2022.

Apabila dibedah, jumlah itu terdiri dari 41 IPO dengan nilai penawaran umum mencapai Rp20,92 triliun dan 20 PUT sebanyak Rp24,05 triliun. Mengekor di belakangnya ada 15 PU EBUS senilai Rp24,48 triliun, 31 PUB EBUS Tahap I bernilai Rp33,22 triliun, dan 42 PUB EBUS Tahap II sebesar Rp54,90 triliun.

Selain itu, Inarno juga mencatat terdapat 48 emiten baru yang terdiri dari 41 emiten saham dan 7 emiten EBUS. Kenaikan juga terjadi pada jumlah investor pasar modal yang terus bertumbuh sejak 2019 hingga Agustus 2022.

Pada 2019, OJK juga mencatat terdapat 2,48 juta investor pasar modal. Investor itu tumbuh 56,21 persen menjadi 3,88 juta pada 2020. Pertumbuhan terus berlanjut dengan persentase mencapai 92,99 persen menjadi 7,49 juta investor pada 2021.

Hingga data terakhir, yakni per 19 Agustus 2022, jumlah investor pasar modal mencapai 9,45 juta, atau naik 26,14 persen dibandingkan tahun 2021.

“Jumlah investor pasar modal saat ini mencapai sangat luar biasa sekali, 9,45 juta investor pasar modal. Dari 9,45 juta, yang menariknya, 70 persennya adalah kaum milenial, itu merupakan 70 persen daripada seluruh investor kita di pasar modal,” kata Inarno.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper