Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten CPO Haji Isam (PGUN), Bidik Pendapatan Rp1 Triliun 2022

Salah satu usaha CPO Grup Jhonlin milik Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) targetkan peningkatan pendapatan mencapai Rp1,04 triliun di tahun 2022.
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk./PGUN
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk./PGUN

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu usaha CPO Grup Jhonlin milik Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) targetkan peningkatan pendapatan mencapai Rp1,04 triliun di tahun 2022.

Direktur Keuangan Pradiksi Gunatama Tamlikho dalam acara paparan publik yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Jakarta Selatan, mengungkapkan untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menyusun beberapa aksi korporasi di tahun ini.

 “Kita estimasi sampai akhir tahun 2022, estimasi kita akan mendapatkan perolehan penjualan Rp1,04 triliun,” ungkap Tamlikho, dalam acara paparan publik, Jumat (26/8/2022).

Estimasi target penjualan tersebut tumbuh sebesar 32 persen jika dibandingkan dengan capaian penjualan bersih di tahun 2021 sebesar Rp786,69 miliar. Adapun untuk target laba tahun berjalan tahun 2022, PGUN mengestimasi mencapai Rp164,03 miliar.

Agar mencapai target tersebut, Tamlikho menjelaskan rencana-rencana aksi korporasi yang dilakukan PGUN tahun ini, mulai dari meningkatkan kapasitas produksi, merger hingga melakukan pembelian kebun kelapa sawit.

Terkait peningkatan kapasitas produksi, Tamlikho mengungkapkan bahwa kapasitas produksi pabrik kelapa sawit yang sebelumnya 60 ton per jam akan ditingkatkan menjadi 90 ton per jam di akhir tahun 2022.

Di mana saat ini PGUN telah mulai menunjuk vendornya. Dari Rp100 miliar belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dianggarkan PGUN, Rp42 miliar diantaranya akan digunakan untuk rencana peningkatan kapasitas produksi pabrik kelapa sawit.

“Diharapkan produksi CPO per tahun kita akan meningkat dari 75.000 ton per tahun menjadi 113.000 ton pertahun setelah di extend,” papar Tamlikho.

Selanjutnya PGUN juga menargetkan penanaman sawit baru seluas 700 hektar di tahun ini dan merencanakan tanam baru sekitar 2.000 hektar pada tahun 2023.

Adapun sebesar Rp31 miliar capex akan digunakan untuk pengadaan kendaraan dan alat berat, dan sisanya sebesar Rp26 miliar dianggarkan untuk penambahan kawasan tanam baru dan pemeliharaan tanaman berpenghasilan.

Tamlikho juga mengatakan PGUN berencana melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Senabangun Anekapertiwi yang pada akhir tahun lalu diakuisisi oleh perseroan sehingga akan memiliki 38.000 hektar sawit dan yang akan tertanam nanti menjadi 22.000-an hektar lahan sawit di satu hamparan yang tidak terpisah.

“Jadi dengan merger ini akan lebih efektif, lebih ramping organisasinya, akan banyak mendapatkan keuntungan,” ungkapnya.

Melalui akuisisi yang telah terjadi, Tamlikho sendiri mengungkapkan PGUN dampak yang sudah dirasakan yaitu laporan keuangan perseroan membaik, di mana pada semester I/2022 membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 22,68 persen year on year (yoy), dari Rp399,76 miliar menjadi Rp490,44 miliar.

Begitupun dengan laba tahun berjalan yang naik sebesar 13,74 persen, dari Rp42,72 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp48,59 miliar pada semester I/2022.

Tamlikho juga mengatakan merger kedua perusahaan tersebut akan membuat organisasi menjadi ramping dan diharapkan bisa memaksimalkan produktivitas PGUN.

Selain itu, dia mengatakan bahwa perseroan pada tahun ini berencana membeli kebun kelapa sawit seluas 2.000 hektar milik dua perusahaan tetangga PGUN dengan kemungkinan nilai investasinya di atas Rp200 miliar yang kemungkinan besar berasal dari pendanaan melalui perbankan. 

“Kita akan akuisisi tujuannya untuk meningkatkan produktivitas baik dari tandan buah segar (TBS) maupun minyak sawit (crude palm oil/CPO) sehingga produktivitas perusahaan di tahun-tahun ke depan akan lebih baik,” jelasnya.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (26/8/2022), pukul 13.40 WIB, saham PGUN terpantau melemah 0,78 persen atau 5 poin ke level 640. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp3,20 triliun.

Adapun dalam tiga bulan terakhir, saham PGUN terpantau melemah 9,22 persen. Namun sepanjang tahun telah meningkat 64,95 persen.

Sebagai informasi, PGUN merupakan salah satu anak usaha Grup Jhonlin. Haji Isam mengendalikan perusahaan kelapa sawit itu melalui PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya.

Total kepemilikan saham keduanya atas PGUN 82 persen. PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya masing – masing memiliki kepemilikan saham sebesar 41 persen.

Saat ini, PGUN dipimpin oleh Jooyoung Lee sebagai Direktur Utama, lalu Tamlikho sebagai Direktur Keuangan, Liana Saputri sebagai Komisaris Utama, dan Indra Surya selaku Komisaris Independen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper