Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) bakal melaksanakan rights issue paling banyak 7,12 miliar saham dengan rencana penggunaan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur.
Mengutip prospektus, Kamis (25/8/2022), emiten bersandi ADHI ini bakal memanfaatkan Rp1,97 triliun yang berasal dari PMN dari pemegang saham pengendali.
Rinciannya sebesar Rp1,4 triliun untuk proyek tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo, sebesar Rp0,4 triliun proyek tol Yogyakarta-Bawen, dan Rp 0,2 triliun proyek SPAM Karian-Serpong (Timur).
Jika dari dana rights issue masyarakat masih mendapatkan sisa, ADHI bakal memanfaatkannya untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi proyek strategis nasional dan non PSN di antaranya proyek jalan tol, preservasi jalan lintas, SPAM, pengelolaan limbah, dan proyek infrastruktur lainnya.
ADHI menawarkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya sebesar 7.121.658.184 saham baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham. Ketentuan lanjutan seperti besaran hak HMETD ditentukan kemudian.
"Pemegang saham utama Perseroan yakni Negara Republik Indonesia akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan dalam PUT II ini sebagaimana diatur dalam UU pelaksanaannya mengatur penambahan penyertaan modal negara dengan penambahan sebesar paling banyak Rp1,976 triliun," terang prospektus tersebut, dikutip Rabu (24/8/2022).
Baca Juga
Pemerintah berkomitmen mengambil jatah rights issue senilai Rp1,97 triliun. Suntikan dana pemerintah ini bersumber dari APBN 2022 sebagaimana ditetapkan kembali dalam Rincian APBN 2022.
Seluruh Saham HMETD ini akan dikeluarkan dari portepel serta dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham HMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen.