Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang mengambil alih emiten tambang batu bara PT Petrosea Tbk. (PTRO) dari PT Indika Energy Tbk. (INDY) melaksanakan penawaran tender wajib dengan nilai total mencapai Rp896,89 miliar.
Berdasarkan keterbukaan inforasi PTRO, PT Caraka Reksa Optima (CARA), mengumumkan penawaran tender wajib pada 25 Agustus 2022- 23 September 2022.
“Penawaran ini tidak akan berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” ungkap Direktur PTRO Meinar Kusumastuti dalam keterbukaan informasi, Rabu (24/8/2022).
Penawaran tender wajib dilakukan sebanyak-banyaknya 287.650.300 saham biasa atas sisa saham PTRO atau setara dengan sebanyak-banyaknya 28,5 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PTRO.
Penawaran tender dilaksanakan dengan nilai nominal sebesar Rp50 per saham dan dengan harga penawaran Rp3.118 per saham. Adapun, nilai total penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya adalah senilai Rp896.893.635.400.
Penawaran tender wajib ini juga dilakukan sesuai dengan peraturan no.9/POJK.04/2018 setelah CARA melakukan pengambilalihan PTRO dari INDY. Sebelumnya, pada 18 Februari 2022 CARA menandatangani PPJB INDY sehubungan dengan pengambilalihan saham PTRO sejumlah 704.014.200 saham yang ditandatangani oleh perseroan selaku pembeli, dan INDY selaku penjual.
Baca Juga
Pada 28 Juli 2022, sebagai tindak lanjut dari PPJB INDY, kedua perusahaan melakukan penyelesaian pembelian saham INDY dengan keseluruhan pengambilalihan sejumlah 69,8 persen saham dengan harga pengambilalihan senilai Rp3.117,52 per saham atau seluruhnya senilai Rp2,19 triliun.
“Dengan adanya penawaran tender wajib ini, CARA tidak memiliki rencana untuk melikuidasi PTRO atau menghapus pencatatan saham [delisting] PTRO di Bursa Efek Indonesia maupun melakukan upaya go private,” tegas Manajemen CARA.
