Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang andalan Lo Kheng Hong PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan laba bersih bersih US$10,9 Juta sepanjang semester I/2022.
Mengutip laporan keuangan per 30 Juni 2022 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/7/2022), perusahaan anggota Indika Energy Group tersebut membukukan penghasilan komprehensif semester I/2022 setelah pajak senilai US$9,93 juta, turun 17,5 persen dari US$11,67 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Seiring dengan beban usaha langsung yang meningkat senilai US$176,2 juta, laba kotor Petrosea pun naik menjadi US$30,2 juta, dibandingkan US$30,03 juta periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, beban usaha PTRO pun ikut terkerek, antaralain beban administrasi naik sebesar 3,8 persen menjadi US$15,7 juta dan beban pajak final melesat 150,1 persen, dari US$791.000 menjadi US$1,9 juta, sedangkan beban bunga dan keuangan turun menjadi US$2,3 juta dari US$2,8 juta di semester I/2021.
Dengan demikian, kinerja laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat turun 9,09 persen menjadi US$10,9 juta dari US$11,9 juta pada paruh pertama tahun lalu.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat 78 persen, dari US$43 juta pada semester I/2021 menjadi US$77 juta di semester pertama tahun ini.
Baca Juga
Arus kas bersih untuk aktivitas investasi dan pendanaan pun bertambah masing-masing senilai US$68,6 juta dan US$2,8 juta, sehingga total kas akhir semester I/2022 menjadi US$100,5 juta, dari sebelumnya US$91,06 juta pada semester I/2021.
Total aset PTRO pun cenderung stabil, turun 3 persen senilai US$225,1 juta per Juni 2022, dari US$231,8 akhir tahun lalu.
Adapun posisi liabilitas PTRO tercatat senilai US$563,4 juta naik 5,8 persen dari 31 Desember 2021 senilai US$532,7 juta.