Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola jaringan Hypermart PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) melanjutkan aksi penutupan gerai sepanjang semester I/2022. Meski demikian, jumlah pembukaan gerai pada paruh pertama tahun ini tercatat meningkat pesat dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2021.
Berdasarkan paparan yang disampaikan MPPA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), total gerai yang ditutup sepanjang semester I/2022 mencapai 6 unit yang terdiri atas 1 gerai Hypermart, 1 gerai Hyfresh, 2 gerai Boston, dan 2 gerai Foodmart Express.
Akumulasi jumlah gerai yang ditutup ini cenderung lebih kecil dibandingkan dengan penutupan sepanjang 2022 yang mencapai 22 unit. Gerai Hypermart dan Boston menjadi yang paling signifikan terdampak kebijakan penutupan dengan gerai yang berhenti beroperasi masing-masing 7 gerai. Kemudian disusul penutupan Foodmart Primo sebanyak 6 unit, dan Hyfresh serta Foodmart Express masing-masing 1 unit.
Seiring dengan tutupnya operasional gerai-gerai tersebut, MPPA juga menambah 2 gerai Hypermart baru per Juni 2022. Selanjutnya 1 unit gerai Hyfresh baru, penambahan 1 unit gerai Foodmart, 1 unit Foodmart Express, dan 1 unit Boston.
“Dengan demikian jumlah gerai per Juni 2022 adalah Hypermart 102 unit, Foodmart 12 gerau, Hyfresh 11 gerai, Foodmart Primo 8 unit, serta Boston 54 unit dan Foodmart Express 12 unit,” tulis manajemen yang dikutip Rabu (24/8/2022).
MPPA lebih lanjut mengemukakan konsep gerai Hyfresh yang berukuran lebih kecil akan diperluas di lokasi-lokasi mandiri dengan luas 400—600 meter persegi. Ukuran ini dipandang menjadi ukuran gerai yang optimal untuk menjual produk-produk segar.
Baca Juga
“Konsep ini ditargetkan untuk dibuka di wilayah perkotaan untuk melayani pembelian sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan unggas, dan untuk mendukung layanan pengiriman dan pengambilan ekspres MPPA,” lanjut manajemen.
Sampai 30 Juni 2022, MPPA tercatat mengoperasikan 199 toko Hypermart, Foodmart, Hyfresh dan Boston Health Beauty masing-masing di berbagai lokasi. Sementara itu, jumlah gerai yang dioperasikan per akhir 2021 berjumlah 200 unit.
Penjualan MPPA sepanjang paruh pertama 2022 mencapai Rp3,71 triliun, tumbuh 4,80 persen secara tahunan dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar Rp3,54 triliun.
Seiring dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan juga tercatat naik 4,28 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,04 triliun dari sebelumnya Rp2,91 triliun. Laba kotor MPPA tetap tumbuh 7,23 persen yoy menjadi Rp673,20 miliar dari sebelumnya Rp627,80 miliar.
Meski demikian, membengkaknya beban umum dan administrasi sebesar 26,90 persen yoy menjadi Rp643,43 miliar dan kenaikan beban penjualan sebesar 30,79 persen yoy menjadi Rp149,72 miliar membuat MPPA berbalik menanggung rugi usaha sebesar Rp158,60 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, MPPA mencatatkan laba usaha Rp50,41 miliar.
Adapun rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berjumlah Rp158,60 miliar. Lebih besar daripada rugi bersih semester I/2021 sebesar Rp91,50 miliar.