Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CTRA Tak Bisa Tambah Portofolio Hunian MBR Meski Anggaran Naik, Ini Sebabnya

CTRA tak bisa segera menyasar pasar MBR meski pemerintah menaikkan anggaran rumah bersubsidi untuk 2023.
Warga melintas di proyek pembangunan rumah bersubsidi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu (27/5/2020). Bisnis - Abdurachman
Warga melintas di proyek pembangunan rumah bersubsidi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu (27/5/2020). Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)  tak bisa segera mereguk tuah penaikan anggaran rumah bersubsidi pada 2023. 

Seperti diketahui, pemerintah menambah anggaran untuk rumah subsidi pada 2023 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menjadi Rp 34,2 triliun. Hal ini disambut baik oleh perusahaan properti, tetapi mencari pasarnya tak semudah membalikkan telapak tangan.

Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi mengatakan bahwa adanya tambahan anggaran untuk rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) itu merupakan hal yang patut diapresiasi.

“Ini berarti akan lebih banyak lagi orang yang mampu membeli rumah segera,” kata Harun kepada Bisnis, dikutip Minggu, (21/8/2022).

Kendati demikian, Harun menjelaskan, perusahaan properti tidak bisa tiba-tiba menambah portofolio dan berfokus pada segmen perumahan untuk MBR dan FLPP.

“Kami tidak bisa sefleksibel itu, karena semua proyek tergantung dari pasarnya masing-masing, tergantung lokasi dan kotanya,” jelas Harun.

Sebagai informasi, pada Selasa (16/8/2022), Pemerintah mengumumkan melalui APBN 2023 bahwa sebanyak Rp34,2 triliun akan disalurkan untuk subsidi rumah rakyat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan anggaran untuk rumah subsidi tersebut meningkat dari tahun lalu sebesar Rp29,1 triliun lewat beberapa program.

"Bantuan pembiayaan perumahan, FLPP dan sebagainya yang tadi sekitar Rp29,1 triliun, tahun depan dialokasikan di BUN itu Rp34,2 triliun," kata Basuki

Pembiayaan perumahan ini tersalur melalui pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), PSU, dan bantuan rumah swadaya. Jika diperinci, target penggunaan APBN 2023 untuk subsidi rumah rakyat melalui FLPP yaitu 220.000 unit, SBUM sebanyak 220.000 unit, SSB sebanyak 754.004 unit, dan Tapera sebanayk 54.924 unit.

Pada pasar CTRA sendiri sampai dengan semester I/2022, berdasarkan segmentasi, rumah dengan harga di kisaran Rp2 miliar – Rp5 miliar menyumbang porsi terbesar pendapatan CTRA hingga 38 persen, kemudian disusul segmen Rp1 miliar – Rp2 miliar sebesar 28 persen, di bawah 1 miliar 20 persen dan di atas Rp5 miliar 15 persen.

Adapun, sepanjang semester pertama 2022, CTRA mencatatkan capaian prapenjualan hampir Rp4 triliun dengan perincian sebanyak Rp2,2 triliun dari proyek kerja sama operasi dan Rp1,78 triliun dari proyek sendiri. Capaian tersebut naik dari tahun sebelumnya di periode yang sama hanya mencapai 3,56 triliun.

Tren produk Rp2 miliar paling banyak diminati, bergeser dari tahun sebelumnya di mana segmen hunian di bawah Rp1 miliar dan Rp1 miliar - Rp2 miliar lebih besar. Menurut Manajemen CTRA, ketika masa sulit masyarakat banyak yang cenderung beli rumah di harga rendah.

Dengan pulihnya ekonomi, pasar sudah banyak yang siap untuk investasi atau upgrade rumah yang lebih besar di atas Rp2 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper