Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten properti mencatatkan kinerja positif hingga semester pertama 2022. Dengan catatan kinerja tersebut, emiten properti siap bertumbuh lebih agresif lagi.
PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) misalnya, membukukan lonjakan laba pada pada semester I/2022 hingga 134,56 persen dari Rp108,54 miliar sampai dengan Juni 2021 menjadi Rp254,60 miliar pada semester I/2022.
Laba tersebut diraih dari kenaikan pendapatan menjadi Rp2,78 triliun, atau naik 13,5 persen dari semester pertama tahun sebelumnya. Adapun, laba kotor SMRA tercatat naik 22,88 persen dari Rp1,18 triliun pada semester pertama tahun sebelumnya menjadi Rp1,45 triliun pada semester pertama 2022.
Kemudian, CTRA PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan pertumbuhan laba melesat sebesar 107,83 persen menjadi Rp1 triliun dari sebelumnya Rp483,47 miliar. Laba per saham perseroan juga naik menjadi Rp54 dari Rp 26.
Laba tersebut diraih dari peningkatan pendapatan menjadi sebesar Rp4,66 triliun pada semester I/2022 atau naik 16,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,02 triliun.
Selanjutnya, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mencatatkan laba bersih Rp753,5 miliar pada semester I/2022. Laba bersih tersebut naik 62,27 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp465,06 miliar.
Baca Juga
Adapun, laba tersebut bersumber dari pendapatan sebesar Rp2,75 triliun pada semester I/2022, naik 11,84 persen year on year (yoy) dari Rp2,26 triliun pada semester I/2021.
Analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, kinerja emiten properti sampai dengan Juni 2022 untuk beberapa perusahaan seperti SMRA, CTRA, dan PWON mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih, bahkan ada yang naiknya di atas 100 persen.
“Meskipun presales mungkin ada yang turun karena menunggu pemulihan dari sektor properti. Tapi dengan marketing sales yang sudah tumbuh, diharapkan ke depannya tumbuh lebih gencar lagi apalagi di tengah bank Indonesia mempertahankan 7DRRR di 3,5 persen dan adanya stimulus lain dari pemerintah,” ungkap Maxi dalam riset, dikutip Kamis (18/8/2022).
Pada Selasa (16/8/2022), Pemerintah mengumumkan melalui APBN 2023 bahwa sebanyak Rp34,2 triliun akan disalurkan untuk subsidi rumah rakyat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan anggaran untuk rumah subsidi tersebut meningkat dari tahun lalu sebesar Rp29,1 triliun lewat beberapa program.
"Bantuan pembiayaan perumahan, FLPP dan sebagainya yang tadi sekitar Rp29,1 triliun, tahun depan dialokasikan di BUN itu Rp34,2 triliun," kata Basuki dalam Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU APBN 2023, dikutip Selasa (16/8/2022).
Pembiayaan perumahan ini tersalur melalui pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), PSU, dan bantuan rumah swadaya.
Jika diperinci, target penggunaan APBN 2023 untuk subsidi rumah rakyat melalui FLPP yaitu 220.000 unit, SBUM sebanyak 220.000 unit, SSB sebanyak 754.004 unit, dan Tapera sebanayk 54.924 unit.
"Jadi selain APBN ini sebesar Rp125,2 triliun PUPR juga diberi tanggung jawab untuk membantu pembangunan rumah subsidi sebesar Rp34,2 triliun yang dikelola oleh Bendara Umum Negara (BUN)," jelas Basuki.