Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Dividen BUMN 2023 Capai Rp44 Triliun, Cek Laba 5 Perusahaan Pelat Merah Ini

Untuk dapat memenuhi target dividen 2023, maka laba bersih BUMN tahun ini juga harus terkerek.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dari dividen dapat mencapai Rp44,06 triliun pada 2023. Angka tersebut naik 9,1 persen dibandingkan outlook 2022.

Peningkatan dividen dari emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini diharapkan seiring dengan peningkatan kinerja BUMN yang didorong oleh pertumbuhan perekonomian makro Indonesia. Keberhasilan restrukturisasi BUMN juga menjadi faktor target tersebut ditetapkan.

Berdasarkan Nota Keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2023, pemerintah menjelaskan bahwa Pendapatan KND pada RAPBN tahun anggaran 2023 diperkirakan mencapai Rp44.068,1 miliar atau Rp44,06 triliun, tumbuh 9,1 persen dibandingkan outlook 2022.

Untuk dapat memenuhi target dividen 2023, maka laba bersih BUMN untuk setahun penuh 2022 juga harus terkerek. Adapun laporan kinerja sejumlah BUMN penyumbang dividen terbesar ke negara untuk semester I/2022 memperlihatkan pertumbuhan bottom line, setidaknya pada 5 BUMN berikut ini: 

1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

BBNI mencatat pendapatan sebesar Rp19,6 miliar pada semester I/2022. Angka tersebut tumbuh 1,45 persen dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar Rp19,32 triliun pada semester I/2021.

Sementara untuk laba, BBNI mencatat laba yang dibagikan kepada entitas induk sebesar Rp8,87 triliun pada semester I/2022. Jumlah tersebut tumbuh 75,99 persen secara year-on-year (yoy) dibanding semester I/2021 dimana BBNI mencatat laba sebesar Rp5,04 triliun.

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BBRI mencatat pendapatan bersih bunga dan syariah sebanyak Rp64,61 triliun atau tumbuh 17,56 persen dari tahun sebelumnya. Pada semester I/2022 BBRI mencatat pendapatan sebesar Rp54,96 triliun.

Dari sisi laba, BBRI membukukan laba sebanyak Rp24,79 triliun pada semester I/2022. Sementara pada semester I/2021 laba yang diperoleh BBRI sebesar Rp12,47 triliun. Hal ini lantas membuat laba BBRI tumbuh hingga 98,79 persen.

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

BMRI memperoleh pendapatan sebesar Rp41,83 triliun pada semester I/2022. Pendapatan yang diperoleh BMRI pada tahun sebelumnya mencapai Rp34,15 triliun pada semester I/2021 atau tumbuh 22,48 persen secara yoy.

BMRI membukukan laba Rp20,2 triliun pada semester I/2022. Angka ini tumbuh 61,6 persen secara yoy dimana BMRI membukukan laba Rp12,5 triliun pada semester I/2021.

4. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

TLKM memperoleh pendapatan sebesar Rp71,98 triliun pada semester I/2022. Jumlah tersebut tumbuh 3,6 persen dibanding tahun sebelumnya yakni Rp69,48 triliun pada semester I/2021.

Sementara itu, TLKM mengalami kenaikan laba sebesar 6,9 persen pada semester I/2022 secara yoy. Pada semester I/2022 laba yang dibukukan TLKM mencapai Rp13,31 triliun. Sementara pada semester I/2021 TLKM membukukan laba Rp12,45 triliun.

5. PT PLN (Persero)

PLN meraup laba bersih Rp17,4 triliun pada semester I 2022 (unaudited). Capaian itu melesat 162,4 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp6,6 triliun. 

Kenaikan ini ditopang peningkatan penjualan listrik seiring membaiknya perekonomian nasional serta didukung langkah transformasi dan efisiensi yang dilakukan PLN. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper