Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BUMN Diperkirakan Jadi Penyumbang Utama Dividen Pemerintah

Saham perbankan bisa membantu dorong pergerakan indeks BUMN20 sampai akhir tahun.
Bisnis/AbdurachmanrnNOTA KEUANGAN DAN RAPBN 2023rnrnMenteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  (kedua kiri), Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). Bisnis/Abdurachman
Bisnis/AbdurachmanrnNOTA KEUANGAN DAN RAPBN 2023rnrnMenteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diperkirakan bakal menjadi pendorong pergerakan IDX BUMN20 sampai dengan akhir tahun, terutama lantaran sektor perbankan menjadi penyumbang dividen jumbo sektor BUMN sepanjang tahun ini.

Mengutip data penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (16/8/2022), indeks yang diisi 20 saham perusahaan pelat merah atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tersebut tercatat turun 0,49 persen ke 401,78.

Sementara itu, sepanjang 2022 berjalan (ytd), IDX BUMN20 tumbuh 8,61 persen dan tumbuh 18,22 persen dibandingkan dengan tahun lalu (yoy).

Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan pergerakan IDX BUMN20 akan didukung kinerja sektor perbankan yang diproyeksikan dapat mencetak kinerja terbaiknya tahun ini.

“Bank-bank besar BUMN saya perkirakan akan mencatatkan laba bersih tertinggi dalam sejarah,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (16/8/2022).

Adapun, Samuel Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi beli untuk saham BBRI dengan target harga di 5.400 dan BMRI dengan target harga di 10.000. Sementara itu, untuk saham BBNI disematkan rekomendasi jual dengan target harga di 8.500.

Terkait dengan pembagian dividen, Kementerian Keuangan mencatat pada 2022 Bank BRI menjadi penyumbang dividen terbesar bagi PNBP yakni dividen senilai Rp14,05 triliun, disusul Bank Mandiri Rp8,75 triliun, Telkom Rp7,74 triliun, BNI Rp1,64 triliun, dan Pelindo Rp1,32 triliun.

Selanjutnya Inalum juga menjadi salah satu dari sepuluh penyumbang dividen terbesar bagi PNBP senilai Rp0,90 triliun, PLN Rp0,75 triliun, Pertamina Rp0,73 triliun, Semen Indonesia Rp0,52 triliun, SMI Rp0,46 triliun, dan BUMN lain Rp1,06 triliun.

Melalui Nota Keuangan APBN 2023, Pemerintah juga menargetkan untuk bisa meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dari dividen bisa meningkat 9,1 persen dari tahun ini mencapai Rp44,06 triliun.

Peningkatan tersebut utamanya disebabkan adanya proyeksi peningkatan kinerja keuangan BUMN pada 2022 seiring dengan kondisi perekonomian yang membaik setelah sebelumnya terdampak secara signifikan oleh pandemi Covid-19.

Pendapatan dari dividen BUMN merupakan kontributor utama, sedangkan pendapatan dari KND lainnya dari surplus lembaga antara lain sisa surplus Bank Indonesia (BI) dan surplus Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersifat tidak tetap.

Pada periode 2018–2021, pendapatan KND mengalami penurunan rata-rata 12,2 persen tiap tahunnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar 79,2 persen yang disebabkan oleh adanya realisasi pendapatan KND dari sisa surplus BI bagian Pemerintah.

Kontraksi terdalam terjadi pada 2021 karena berkurangnya setoran Dividen BUMN tahun 2021 sebagai dampak dari penurunan kinerja keuangan BUMN Tahun Buku 2020 akibat pandemi Covid-19 dan tidak adanya pendapatan KND dari sisa surplus BI bagian Pemerintah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper