Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) moncer sepanjang semester I/2022 melebihi ekspektasi analis. Ciptadana Sekuritas Asia memberikan rating beli untuk sahamnya.
Berdasarkan laporan keuangan sampai dengan enam bulan pertama 2022, ITMG membukukan kenaikan laba hingga empat kali lipat mencapai US$460 juta dari tahun sebelumnya hanya US$117,6 juta.
Pendapatan sepanjang semester I/2022 juga bertumbuh kuat, hingga 110,2 persen dari tahun sebelumnya, terutama karena peningkatan harga jual rata-rata (ASP) batu bara yang naik 134,4 persen YoY.
Selain itu, ada keuntungan tambahan dari peningkatan permintaan dari Eropa, setelah Eropa mengalami perburukan krisis energi dan gelombang panas mencapai rekor. Belum lagi, mengeringnya Sungai Rhine memperparah keadaan, karena ketinggian airnya turun ke titik terendah baru di bawah 40 sentimeter yang mengganggu transportasi bahan bakar ke pembangkit listrik di Eropa.
“Akibatnya akan ada lebih banyak pertumbuhan permintaan dari Eropa dalam jangka pendek,” kata Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Thomas Radityo, dalam riset, Kamis (18/8/2022).
Di sisi pasokan, Eropa tidak mampu mengimbangi hilangnya 52 juta ton dari Rusia. Selain itu, cuaca ekstrem dan jarak pengapalan yang jauh dapat membuat pasokan batu bara dari Australia tak bisa diandalkan.
Baca Juga
Dengan kondisi pengetatan pasokan lebih lanjut, harga batu bara diperkirakan akan tetap tinggi meskipun telah tumbuh 111 persen sepanjang tahun ini menjadi US$413 per ton. Ciptadana juga meningkatkan perkiraan harga acuan batu bara untuk 2022-2023 sebesar 22,2 persen dan 28,6 persen menjadi US$220 dan US$180 per ton.
Dengan kondisi yang ada, Ciptadana Sekuritas mempertahankan peringkat beli untuk saham ITMG dengan target harga lebih tinggi menjadi Rp43.000 per saham dari Rp37.000 per saham.
“Kami mempertahankan peringkat beli kami di ITMG karena masih menawarkan kenaikan 17,2 persen dari harga saham saat ini. Kami menghargai komitmen perusahaan dalam mempertahankan kebijakan pembayaran dividen yang tinggi," ungkap Thomas.
Pada harga saat ini, saham ITMG diperkirakan akan menghasilkan dividen yang menarik untuk 2022 dan 2023 masing-masing 13,0 persen dan 26,9 persen.
Adapun, risiko kerugian dari yang dihadapi adalah ketidakstabilan harga batu bara, perubahan peraturan pemerintah, dan pembagian dividen yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.