Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (15/8/2022), berbalik melemah dari keuntungan akhir pekan lalu.
Harga emas tertekan karena dolar AS menguat membuat logam kuning yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, mengutip Antara.
Harga emas Comex paling aktif kontrak Desember jatuh US$17,4 atau 0,96 persen menjadi US$1.798,10. Harga Emas kontrak Desember berakhir naik hampir 1,5 persen minggu lalu, memperpanjang keuntungan untuk minggu keempat berturut-turut.
"Ini hanya bisa menjadi langkah teknis, dengan dolar melihat beberapa dukungan setelah mundur lebih dari 4,0 persen dari (level) tertinggi," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA, mengacu pada hubungan dolar-emas.
"Demikian pula, ini merupakan rebound kuat dalam emas dan US$1.800 tampak seperti penghalang yang semakin signifikan," tambahnya.
Emas bisa tetap berada di bawah US$1.800 sampai rilis risalah rapat Federal Reserve Juli pada Rabu (17/8/2022). Risalah Fed semakin penting setelah ledakan laporan pekerjaan AS untuk Juli meredakan kekhawatiran atas prospek resesi.
Baca Juga
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Senin (15/8) mendukung emas, membatasi penurunannya lebih lanjut. Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, anjlok 42,4 poin menjadi negatif 31,3 pada Agustus. Ini adalah salah satu level terendah dalam sejarah survei.
Indeks kepercayaan bulanan National Association of Home Builders turun enam poin menjadi 49 pada Agustus. Pembacaan Agustus 49 adalah pertama kalinya sejak Mei 2020 indeks jatuh di bawah titik impas 50.