Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas emiten kesehatan sektor farmasi dan rumah sakit mencatatkan penurunan kinerja sepanjang Semester I/2022. Hanya sebagian kecil emiten sektor ini yang direkomendasikan.
Berdasarkan catatan Bisnis, dari 11 emiten rumah sakit dan farmasi yang telah menyampaikan laporan keuangan Semester I/2022, hanya 3 emiten farmasi yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Pertama, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang pendapatannya tumbuh 12,16 persen menjadi Rp13,87 triliun, sementara laba bersihnya naik 9,33 persen menjadi Rp1,63 triliun.
Kedua, PT Phapros Tbk. (PEHA) yang mencatatkan pendapatan tumbuh 21,29 persen menjadi Rp565,5 miliar, sedangkan laba bersihnya naik 6,91 persen menjadi Rp11,14 miliar.
Ketiga, PT Millennium Pharmacon International Tbk. (SDPC) yang pendapatannya naik 8,36 persen menjadi Rp1,54 triliun, sementara laba bersihnya tumbuh signifikan 320 persen menjadi Rp13,92 miliar.
Di antara emiten RS, grup KLBF, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan dengan pemain lain di industrinya.
Baca Juga
MIKA mencatatkan pendapatan turun 13,27 persen menjadi Rp2,07 triliun, sementara laba bersih turun 13,98 persen menjadi Rp529,76 miliar.
Emiten RS lainnya, seperti HEAL, dan RSGK mencatatkan penurunan laba bersih cukup signifikan masing-masing turun 69,82 persen dan 85,35 persen.