Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia energi terintegrasi PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) baru-baru ini mengumumkan enam proyek baru yang akan dijalankan hingga 2026, salah satunya akuisisi PT Krakatau Tirta Industri, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS).
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan menilai, RAJA akan melaporkan pertumbuhan tahunan yang luar biasa di kuartal II/2022, meskipun mungkin ada sedikit penurunan secara kuartalan.
"Potensi masa depannya juga tidak boleh dianggap enteng. Dengan enam proyek baru yang akan dijalankan, RAJA berpotensi meraup pendapatan yang sangat besar di masa depan," kata Farras, dalam risetnya dikutip Minggu (14/8/2022).
Farras menjelaskan, RAJA telah mengumumkan enam proyek baru yang akan dijalankan hingga tahun 2026, dengan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$269 juta.
Menurutnya, beberapa dari proyek tersebut berpotensi mencetak pendapatan yang besar, seperti akuisisi PT Krakatau Tirta Industri, yang diperkirakan dapat menyumbang 44,1 persen dari laba bersih RAJA pada tahun 2023 dan tender pengadaan pipa bahan bakar, yang berpotensi menyumbang 13,4 persen dari laba bersih prediksi tahun penuh 2026.
"Jika diasumsikan semua proyek tersebut berjalan lancar, RAJA berpeluang meraup laba bersih 79 persen lebih tinggi dari estimasi tahun penuh 2023 kami, membuat proyeksi awal kami sangat konservatif," ucapnya.
Melihat proyek-proyek di masa depan tersebut, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk RAJA, dan menaikkan target price (TP) menjadi Rp1.500 untuk saham RAJA.
Menurut Farras, target ini mengindikasikan EV/EBITDA prediksi tahun penuh 2023 sebesar 8,9 kali.
"Potensi pertumbuhan masa depan RAJA yang luar biasa mendorong kami untuk menggunakan multiple yang lebih tinggi. Adapun potensi risiko datang dari risiko eksekusi," ujarnya.