Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilih Investasi Saham, Emas, atau Deposito? Ini Jawaban Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong merupakan investor sukses di pasar modal. Apa pilihan investasi yang menjanjikan baginya?
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari investasi emas, investasi saham, atau investasi deposito, tetapi manakah diantara ketiganya yang jauh lebih menjanjikan?

Melek berinvestasi sudah menjadi perhatian banyak kalangan. Jika mulanya investasi identik dilakukan oleh orang-orang ulung, kini para milenial pun tengah berlomba-lomba berinvestasi untuk mendapatkan kesejahteraan finansial.

Dengan berinvestasi sejak dini, seseorang dapat melindungi aset mereka dari derasnya arus inflasi dan dapat dimanfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan dimasa mendatang. Namun terkadang, para calon investor kerap dibingungkan dengan jenis investasi apa yang harus diambil?

Dalam kelas kuliah umum bertajuk Investment Wisdom, Lo Kheng Hong memberikan gambaran dan alasan terkait investasi apa yang dipilihnya.

Untuk diketahui, Lo Kheng Hong merupakan investor sukses yang telah meraup keuntungan yang luar biasa besar dari pasar modal Indonesia.

Ini pilihan jenis investasi yang lebih menjanjikan dari Lo Kheng Hong:

1. Deposito Bank

Deposito menjadi salah satu investasi yang cukup memiliki pamor di tanah air lantaran dinilai sebagai instrumen investasi bagi investor dengan risiko profil tidak tinggi.

Meskipun keuntungannya tidak terlalu tinggi, pada dasarnya investasi deposito di bank memiliki tingkat pengembalian yang relatif tinggi dibanding dengan hanya sekedar menabung. Suku bunga yang diberikan juga bervariasi tergantung kebijakan bank yang menawarkannya, meskipun biasanya suku bunga deposito tidaklah lebih tinggi dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

Secara khusus, Lo Kheng Hong menjabarkan bahwa bunga yang diberikan bank cenderung dinilai terlampau kecil. Terlebih lagi di tengah ancaman dan bayang-bayang inflasi, investasi deposito di bank menjadi sedikit kurang menjanjikan. 

“Harga-harga barang pada naik, tetapi bunga bank kecil. Contohnya, minyak goreng [yang semulanya] 14 ribu langsung naik 25 ribu, sementara bunga deposito bank, setidaknya perlu waktu 10 tahun untuk mengejar kenaikan harga minyak goreng,” jelasnya.

2. Investasi Emas

Investasi emas dan logam mulia merupakan salah satu pilihan jenis investasi yang mudah, cukup menjanjikan dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Emas sejatinya memiliki keunggulan yakni menjanjikan imbal hasil yang baik setidaknya dalam jangka waktu lima tahun. Selain itu, emas juga mudah dicairkan, dan harganya cenderung naik.

Kendati demikian, investasi emas dalam bentuk koin ataupun batangan disebut-sebut kurang menjanjikan di kalangan investor lantaran nilai yang ditawarkan relatif fluktuatif setiap kali Anda menawarkannya. Selain itu, umumnya bank juga tidak mau membeli kembali koin atau emas batangan yang sudah pernah dijual. 

“Tahun 2019 [harga] emas tembus 1,250 dollar dan Berkshire 300,000 dollar. Sekarang emas [ada di harga] 2,000 dollar tapi Berkshire mungkin sudah 500,000 dollar,” tandas Lo Kheng Hong.


3. Investasi Saham

Investasi dengan menanam modal di pasar modal berpotensi memberikan keuntungan yang besar bagi para investor dalam jangka waktu yang lama. Kendati sudah terkenal menjanjikan cuan yang maksimal, berinvestasi di pasar saham juga memiliki risiko yang cukup besar.

Dikutip dari Central Java Investment Platform, Saham merupakan bukti penyertaan dalam bentuk kertas yang diterbitkan oleh perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada para investor. 

Salah satu keuntungan dari berinvestasi saham adalah capital gain, atau keuntungan yang akan didapatkan dari hasil selisih harga jual dengan harga beli saham. Karenannya, penting bagi para investor untuk terus memantau perkembangan ekonomi dalam negeri maupun global.

Lo Kheng Hong mengatakan bahwa, untuk memaksimalkan keuntungan investasi, saham adalah pilihan terbaik.

“Saham adalah pilihan yang terbaik, tetapi [frasa] saham is the best choice ini masih belum dipercaya oleh 99 persen masyarakat kita. Masyarakat kita masih ketika ada uang, uangnya ditaruh di bank atau dibelikan property,” tandas Lo dikutip pada Sabtu (13/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper