Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,05 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (11/8/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.01 WIB IHSG ditutup parkir di posisi 7.160,38 atau naik 74,14 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona hijau pada rentang 7.126,28—7.181,10.
Pada penutupan perdagangan, tercatat ada 323 saham menguat, 193 saham melemah, dan 177 saham stagnan alias tidak mencatatkan adanya perubahan. Kapitalisasi pasar berada di atas Rp9.402,75 triliun.
Saham sektor teknologi menjadi pendorong penguatan IHSG dengan kenaikan mencapai 2,76 persen. Penguatan saham sektor teknologi dipimpin oleh GOTO yang naik 5,71 persen, MTDL naik 4,10 persen, kemudian BUKA naik 3,90 persen, dan EMTK naik 3,21 persen.
Sektor lain yang turut membawa IHSG terbang pada penutupan adalah sektor industri dasar yang menguat 1,96 persen, properti naik 1,86 persen, dan energi naik 1,05 persen.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menjadi saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar hari ini, yakni sebesar Rp897,6 miliar. Kemudian disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar Rp844,5 miliar dan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang mengukir nilai transaksi Rp668,4 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan volume perdagangn, saham BUMI juga menjadi yang paling aktif diperdagangkan dengan 4,8 miliar saham. Kemudian disusul saham PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) 1,6 miliar saham dan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) sebanyak 1,3 miliar saham.
Adapun emiten dengan kenaikan harga saham tertinggi pada penutupan perdagangan hari ini adalah DILD, KRYA, dan MRAT yang naik masing-masing sebesar 30,87 persen, 25,51 persen, dan 19,33 persen.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menyebutkan penguatan IHSG turut didukung oleh naiknya indeks Dow Jones Industrial Average pada penutupan kemarin sebesar 1,63 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik signifikan 2,13 persen, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 2,89 persen.
“Penguatan ini terjadi seiring dengan dirilisnya laporan inflasi AS pada bulan Juli 2022 yang mencapai 8,5 persen YoY, lebih baik dari ekspektasi. Inflasi inti juga lebih rendah dibandingkan perkiraan,” jelas Maxi.