Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Hyundai Masuk ke Proyek Smelter Aluminium, Saham ADMR Hot

Saham ADMR tercatat naik 4,27 persen atau 70 poin ke Rp1.710 di tengah kabar masuknya Hyundai ke mega proyek smelter Adaro Minerals.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO). Saham ADMR tercatat naik 4,27 persen atau 70 poin ke Rp1.710 di tengah kabar masuknya Hyundai ke mega proyek smelter Adaro Minerals.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO). Saham ADMR tercatat naik 4,27 persen atau 70 poin ke Rp1.710 di tengah kabar masuknya Hyundai ke mega proyek smelter Adaro Minerals.

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten batu bara metalurgi milik Garibaldi Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) melesat di awal perdagangan Kamis (11/8/2022) usai dikabarkan menjajaki kemungkinan investasi dari perusahaan otomotif raksasa asal Korea Selatan, Hyundai.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, saham ADMR tercatat naik 4,27 persen atau 70 poin ke 1.710 pada awal perdagangan Kamis (11/8/2022).

Sepanjang 2022 berjalan, emiten yang baru melantai di bursa pada 3 Januari 2022 tersebut sudah mencatatkan pertumbuhan hingga 1.600 persen.

Kenaikan harga sahamnya terjadi setelah ramai dikabarkan perusahaan otomotif raksasa asal Korea Selatan, Hyundai, tengah menjajaki investasi pada proyek smelter aluminium di Kawasan Industri Hijau Indonesia. Kawasan industri tersebut sedang dibangun oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia dengan Garibaldi Thohir berperan sebagai Ketua Konsorsium Kawasan Industri Hijau.

Namun, terkait dengan kemungkinan akiran investasi dari Hyundai tersebut, pihak ADMR sendiri belum memberikan keterangan lebih terperinci.

Adapun, proyek smelter di bawah PT Adaro Aluminum Indonesia tersebut memiliki nilai investasi US$728 juta atau sekitar Rp10,4 triliun.

Boy Thohir, mengatakan pengembangan industri aluminium menjadi salah satu fokus Adaro ke depannya.

"Pada 2023 kita fokus bagaimana eksekusi proyeksi dengan baik, dan harapannya pada 2024 sudah terealisasi," paparnya dalam temu media beberapa waktu lalu.

Boy pun optimistis ke depannya industri aluminium semakin maju terutama dalam pemakaian kendaraan listrik. Menurutnya, sudah ada teknologi mobil listrik yang berbahan aluminium, mulai dari rangka hingga body.

"Salah satunya Lucid, itu EV [electric vehicle] yang pakai aluminium sampai body. Jadi kami melihat permintaannya besar aluminium untuk EV," imbuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper