Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Pengelola SCTV SCMA Naik tapi Labanya Menurun Semester I/2022

Pengelola SCTV, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mencatatkan laba bersih Rp616,44 miliar per Juni 2022, turun 15,25 persen yoy dari sebelumnya Rp727,38 miliar.
Pengelola SCTV, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mencatatkan laba bersih Rp616,44 miliar per Juni 2022, turun 15,25 persen yoy dari sebelumnya Rp727,38 miliar. /sctv
Pengelola SCTV, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mencatatkan laba bersih Rp616,44 miliar per Juni 2022, turun 15,25 persen yoy dari sebelumnya Rp727,38 miliar. /sctv

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengelola stasiun televisi SCTV, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan, tetapi labanya menurun pada semester I/2022.

Entitas Grup Emtek tersebut mencatatkan pendapatan Rp3,16 triliun pada semester I/2022, naik 7,33 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp2,95 triliun pada semester I/2021. Pendapatan neto berasal dari pendapatan iklan Rp3,29 triliun, selanjutnya pendapatan lain-lain Rp504,89 miliar. Namun, ada potongan penjualan Rp635,2 miliar.

Sementara itu, beban usaha SCMA naik menjadi Rp906,45 miliar per Juni 2022 dari sebelumnya Rp655,06 miliar. Laba usaha pun turun menjadi Rp785,72 miliar dari Rp966,04 miliar per Juni 2021.

Turunnya laba usaha berimbas terhadap raihan laba bersih. SCMA mencatatkan laba bersih Rp616,44 miliar per Juni 2022, turun 15,25 persen yoy dari sebelumnya Rp727,38 miliar. Laba per saham juga turun menjadi Rp9,75 dari Rp11,5.

SCMA menggelontorkan kas untuk investasi Rp1,12 triliun pada semester I/2022, terbilang jumbo dibandingkan Rp38,1 miliar pada semester I/2021. Total kas dan setara kas melonjak menjadi Rp2,28 triliun dari sebelumnya Rp737,43 miliar.

Liabilitas SCMA cenderung stabil Rp2,48 triliun per Juni 2022 dari Rp2,45 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas jangka pandek Rp1,78 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp704,55 miliar.

Ekuitas SCMA meningkat menjadi Rp8,6 triliun dari sebelumnya Rp7,46 triliun. Total asetnya tumbuh menjadi Rp11,09 triliun dari akhir 2021 Rp9,91 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper