Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia jasa distribusi minyak dan gas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) memaparkan sejumlah rencana investasi yang akan dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan, salah satunya akuisisi PT Krakatau Tirta Industri, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS).
Melalui keterbukaan infomasi di laman BEI pada Jumat (5/8/2022), RAJA telah memulai kajian blok Jabung Tengah di Jambi sejak Juli 2022 lalu hingga Desember 2022 yang menelan biaya US$300 ribu. RAJA memprediksi, eksplorasi dan pengembangan lapangan migas akan membutuhkan waktu sekitar 5 tahun setelah kajian tersebut rampung.
“Sehingga, pembukuan pendapatan dari sektor ini akan dimulai pada 2027," jelas manajemen RAJA dalam keterbukaan informasi.
Selain itu, RAJA juga terlibat dalam joint tender pengadaan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda dengan nilai investasi US$101 juta. Proyek ini memiliki estimasi waktu penyelesaian perjanjian pada Juni 2022 hingga April 2023.
Dengan kepemilikan 75 persen, RAJA dapat membukukan pendapatan pada proyek ini pada Juni 2026 mendatang dengan kontribusi pendapatan sebesar 4,9 persen dan laba bersih sebanyak 13,4 persen.
Kemudian, proyek stasiun induk CNG di Grobogan Jawa Tengah bernilai US$5 juta memiliki estimasi waktu penyelesaian perjanjian pada Oktober 2022 hingga Mei 2023. Perusahaan sudah dapat membukukan pendapatan di proyek ini pada Juni 2023 dengan kontribusi pendapatan sekitar 1,53 persen dan laba bersih sebanyak 0,8 persen.
Baca Juga
Selanjutnya, RAJA juga mengkaji potensi akuisisi PT Krakatau Tirta Industri di Cilegon, Banten. RAJA berencana menggelontorkan investasi sebesar US$135 juta setara Rp2 triliun dengan estimasi waktu penyelesaian perjanjian pada Desember tahun ini.
“Hasil usaha akan dicatat sebagai pendapatan investasi dengan kepemilikan perusahaan sebesar 49 persen. Kontribusi proyek ini dapat dibukukan pada April 2023 mendatang dengan total pendapatan investasi 69,6 persen dan laba bersih sebesar 44,1 persen,” jelas manajemen RAJA.
RAJA juga mengeluarkan dana investasi sebesar US$8 juta untuk akuisisi stasiun induk CNG di Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini memiliki perkiraan penyelesaian perjanjian pada Oktober 2022 dan dapat dibukukan pendapatannya pada November 2022.
Terakhir, dana sekitar US$15 juta – US$20 juta diinvestasikan untuk pelanggan baru gas pipa dan niaga gas di Riau. Proyek ini memiliki perkiraan penyelesaian perjanjian pada Desember 2022 dan dapat dibukukan pendapatnnya mulai Januari 2024 mendatang dengan kontribusi terhadap total laba bersih sebesar 6 persen dan pendapatan sebanyak 17,9 persen.